Posted by: Agung Prabowo | November 7, 2008

Gerombolan Porno dalam AKKBB

Dari hampir tigaratus personil AKKBB (Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan) selaku pembela kafirin Ahmadiyah, yang namanya tercantum pada petisi yang dipublikasikan sejumlah media massa, kalau kita dekati beberapa di antaranya, ada yang punya kecenderungan yang sama, yaitu suka dengan yang porno-porno. Kita ambil contoh tiga di antara mereka, Ayu Utami, A. Mustofa Bisri, dan Gus Dur. Ditambah satu lagi, Ahmad Tohari.

Urut-urutan nama (tiga orang) yang diambil sebagai sampel dipilih berdasarkan kisaran usia, yaitu yang lebih muda lebih dulu barulah yang lebih tua. Maksudnya, supaya kelihatan bahwa adanya proses pembelajaran dan transfer ‘ilmu’ dari generasi yang tua kepada yang muda. Ibarat pepatah lama, “guru kencing berdiri, murid kencing berlari.” Kesimpulannya, guru dan muridnya memang sama-sama suka kencing sembarangan.

Adapun Ahmad Tohari disendirikan belakangan, bukan lantaran dia lebih tua, namun karena dia berani membantah Kyai yang mengingatkannya dalam hal kepornoan, maka di tulisan ini diurutkan paling belakang, seolah yang paling tua, karena telah berani membantah Kyai yang menghindari porno, masih pula memlintir maksud ayat Alloh lagi. Maka kami beri porsi tersendiri, harap dimaklumi.

Ayu Utami

Ayu Utami lahir di Bogor (Jawa Barat), tanggal 21 November 1968. A. Mustofa Bisri (mertuanya Ulil Abshar Abdalla dedengkot JIL –Jaringan Islam Liberal) lahir di Rembang (Jawa Tengah), tanggal 10 Agustus 1944. Sedangkan Gus Dur kelahiran Jombang (Jawa Timur) tanggal 4 Agustus 1940.

Justina Ayu Utami –begitu nama lengkap aktivis komunitas Utan Kayu ini– adalah lulusan Jurusan Sastra Rusia Fakultas Sastra Universitas Indonesia di tahun 1994. Kalau mendengar nama “Utan Kayu”, pastilah pikiran kita akan membayangkan sosok Goenawan Mohamad (yang namanya juga tercantum pada iklan petisi AKKBB), membayangkan komunitas JIL (Jaringan Islam Liberal) yang menawarkan kesesatan dan kekafiran berfikir.

Nama Ayu Utami mencuat sejak novelnya berjudul Saman memenangi sayembara penulisan roman Dewan Kesenian Jakarta 1998 dan Prince Claus Award 2000 dari Prince Claus Fund, sebuah yayasan yang bermarkas di Den Haag.

Dari sejumlah kegiatannya, Ayu mengisi kolom Kodok Ngorek di harian Seputar Indonesia edisi Ahad. Salah satu tulisannya pernah membahas soal laju pertumbuhan penduduk. Ayu Utami memposisikan diri sebagi orang yang memberikan kontribusi di dalam menekan laju pertumbuhan penduduk, dengan cara sengaja tidak punya anak.

Sebagai penganut paham kebebasan, ternyata Ayu Utami tidak bisa mengerti sikap temannya yang punya anak banyak (lima orang) tanpa sengaja. Ayu juga semakin tidak mengerti terhadap sikap seseorang yang disebutnya sebagai “Tuan F” yang dengan sengaja punya anak sangat banyak dari isri-istrinya yang juga banyak (empat wanita).

Melalui tulisannya berjudul Adopsi (Seputar Indonesia, 4 Mei 2008, hal. 13), Ayu Utami mencurahkan isi hati terdalamnya, sekaligus menumpahkan spontanitas intelektualnya, di dalam mengekspresikan ketidaksetujuannya dengan “Tuan F” (Fauzan Al-Anshari?) yang banyak anak dan banyak istri itu, melalui untaian kata yang bernada mengejek dan agak berbau porno, yaitu: “… Tuan F ini, agaknya, setiap kali bersetubuh membayangkan akan menaklukkan AS…”

Astaghfirullooh… Mungkin bagi Ayu Utami, kata-kata di atas tergolong biasa saja. Namun bagi orang yang bernurani bersih, kata-kata itu selain terkesan kasar, jorok, dan tidak menunjukkan kearifan, juga memberi kesan bahwa penulisnya memiliki cita rasa sastra yang rendahan.

Kita bisa berbeda ‘selera’ dalam soal ini. Tapi, ada satu kesan mendalam yang bisa diambil dari untaian kata-kata tadi, bahwa Ayu Utami sang penganut kebebasan berpendapat, kebebasan berekspresi, bahkan menjunjung kebebasan beragama dan berkeyakinan itu, ternyata masih belum bisa menerima ada sikap dan pendirian orang lain yang tidak sesuai dengan ‘seleranya’. Orang yang berbeda ‘selera’ dengan Ayu Utami selain membuatnya keheranan, juga dengan cepat dijadikan bahan ejekan atau olok-olok melalui untaian kata-kata yang berbau porno.

Sebelumnya, masih di harian yang sama, Ayu Utami melecehkan istilah poligami (salah satu hal yang dibolehkan dalam Islam, namun dibenci oleh orang-orang yang belum tentu senang terhadap Islam walau mengaku Muslim), melalui sebuah tulisannya yang diberi judul Sekte Poligami (Seputar Indonesia, 20 April 2008). Istilah poligami ditempelkan pada sekte-sekte penganut seks bebas yang kebebasannya lebih rendah dari perilaku binatang (lihat artikel berjudul Menista Istilah Poligami Demi Menutupi Kejahatan Ahmadiyah pada nahimunkar.com edisi April 24, 2008).

A. Mustofa Bisri

A. Mustofa Bisri adalah seorang kyai yang mengelola Pondok Pesantren Roudlatut Thalibin, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Kyai yang biasa dipanggil dengan sapaan Gus Mus ini adalah alumnus Al Azhar University, Kairo. Ketika di tahun 2003 masyarakat ramai mempermasalahkan goyang ngebor ala Inul Daratista, sang kyai tampil sebagai salah satu pembela. Ekspresi pembelaannya dicurahkan melalui sebuah lukisan yang diberi judul Berdzikir Bersama Inul. Pada lukisan itu, digambarkan sejumlah kyai yang sedang berdzikir dalam posisi mengelilingi Inul yang sedang melakukan aksi goyang ngebor-nya.

Lukisan berukuran 60 cm x 50 cm itu dipamerkan pada acara Pekan Muharram 1424 H di Masjid Agung Al Akbar, Surabaya, yang diselenggarakan Harian Duta Masyarakat (4-9 Maret 2003). Selain KH A.Mustofa Bisri alias Gus Mus, juga dipamerkan lukisan karya Danarto (pengikut Lia Eden?), Djoko Pekik, (alm) Amang Rahman, Zawawi Imron dan lain-lain.

Lukisan Gus Mus itu sempat memancing emosi sebagian warga Surabaya. Pengurus masjid menerima ancaman dari sekelompok orang yang mengatasnamakan pemuda Islam. Isi ancamannya, masjid akan dibakar jika panitia tidak menurunkan lukisan porno tersebut. Ancaman itu diterima pengurus masjid melalui telepon pukul 13.00 WIB, Kamis (6 Maret 2003).

Menurut Danarto, pelukis kenamaan di Jakarta yang juga kawan Gus Mus, “Saya menilai Gus Mus ingin membela seorang wanita bernama Inul yang sedang tertindas karena di sana-sini muncul pencekalan akibat gaya tariannya.”

Oh, jadi dalam rangka membela Inul yang goyang ngebor-nya dipermasalahkan banyak orang itu, maka Gus Mus membuat lukisan yang dipamerkan di dalam masjid. Astagfirullah al’adziiem. Urusan yang porno-porno kayak gitu koq dibawa-bawa ke masjid!

Kecenderungan Gus Mus terhadap yang porno-porno juga terlihat ketika dia memberikan ilustrasi tentang kebebasan berfikir ala sepilis (sekulerisme, pluralisme agama –menyamakan semua agama— dan liberalisme) yang menurut fatwa MUI dikategorikan sesat dan haram. Bagi Gus Mus, pluralisme agama, liberalisme, dan sekularisme adalah gagasan (ide) dan pemikiran, sehingga tidak bisa diharamkan. Kecuali bila pemikiran itu diejawantahkan dalam tindakan yang merusak dan merugikan orang banyak, baru bisa diharamkan. “Kalau Sampean punya gagasan akan menzinahi bintang film, ia baru haram kalau Anda laksanakan. Kalau masih gagasan, tidak apa-apa.”

Pernyataan itu dikemukakan Gus Mus yang pernah menjabat sebagai Rois Syuriah PB NU kepada Novriantoni dari Kajian Islam Utan Kayu (KIUK) yang mewawancarainya pada hari Kamis tangggal 4 Agustus 2005, dalam rangka mengomentari fatwa MUI tentang sesatnya JIL.

Dari pernyataan Gus Mus itu, maka semakin terbuktilah bahwa kyai itu belum tentu ulama, dan meski seseorang itu digelari ulama, belum tentu ia ulama yang mengikuti Rosululloh SAW. (lihat tulisan berjudul Kyai Belum Tentu Ulama edisi 6 April 2008).

Apa yang dinyatakan Gus Mus itu jelas berselisihan dengan hadits-hadits shahih berikut:

1550 حَدِيثُ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ : أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ حَظَّهُ مِنَ الزِّنَا أَدْرَكَ ذَلِكَ لَا مَحَالَةَ فَزِنَا الْعَيْنَيْنِ النَّظَرُ وَزِنَا اللِّسَانِ النُّطْقُ وَالنَّفْسُ تَمَنَّى وَتَشْتَهِي وَالْفَرْجُ يُصَدِّقُ ذَلِكَ أَوْ يُكَذِّبُهُ.

1550 Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu ia berkata: Nabi shallallahu ‘alahi wasallam bersabda: Allah subhanahu wata’ala telah mencatat bahwa anak Adam cenderung terhadap perbuatan zina. Keinginan tersebut tidak dapat dielakkan lagi, di mana dia akan melakukan zina mata dalam bentuk pandangan, zina mulut dalam bentuk pertuturan, zina perasaan yaitu bercita-cita dan berkeinginan mendapatkannya manakala kemaluanlah yang menentukannya berlaku atau tidak. (Muttafaq ‘alaih).

عَن أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لِكُلِّ بَنِي آدَمَ حَظٌّ مِنْ الزِّنَا فَالْعَيْنَانِ تَزْنِيَانِ وَزِنَاهُمَا النَّظَرُ وَالْيَدَانِ تَزْنِيَانِ وَزِنَاهُمَا الْبَطْشُ وَالرِّجْلَانِ يَزْنِيَانِ وَزِنَاهُمَا الْمَشْيُ وَالْفَمُ يَزْنِي وَزِنَاهُ الْقُبَلُ وَالْقَلْبُ يَهْوَى وَيَتَمَنَّى وَالْفَرْجُ يُصَدِّقُ ذَلِكَ أَوْ يُكَذِّبُهُ )مسند أحمد:8507(

“Likulli banii aadama haddhun minaz zinaa: fal ‘ainaani tazniyaani wa zinaahuman nadhru, walyadaani tazniyaani wazinaahumal bathsyu, warrijlaani tazniyaani wazinaahumal masy-yu, walfamu yaznii wazinaahul qublu, walqolbu yahwii wa yatamannaa, walfarju yushoddiqu dzaalika au yukaddzibuhu.”

Artinya: Hadits dari Abu Hurairah, bahwa Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Setiap bani Adam ada potensi berzina: maka dua mata berzina dan zinanya melihat, dua tangan berzina dan zinanya memegang, dua kaki berzina dan zinanya berjalan, mulut berzina dan berzinanya mencium, hati berzina dan berzinanya cenderung dan mengangan-angan, sedang farji/ kemaluan membenarkan yang demikian itu atau membohongkannya.” (Hadits Musnad Ahmad 8507, juz 2 hal 243, sanadnya shohih, dan hadits-hadits lain banyak, dengan kata-kata yang berbeda namun maknanya sama).

Benarlah Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam dan bohonglah A. Mustofa Bisri.

Gus Dur (Abdurrahman Wahid)

Sosok yang satu ini tentu tidak asing lagi bagi kita. Tidak asing berkenaan dengan sesuatu yang berkaitan dengan porno-porno (bahkan isu santer tentang zina?). Ketika Ummat Islam memperjuangkan RUU APP (Rancangan Undang-undang Anti Pornografi dan Porno Aksi), Gus Dur justru bersikap kebalikannya, yaitu menentang RUU APP yang sedang diperjuangkan Ummat Islam.

Ketika diwawancarai JIL 10 April 2006, kepada Gus Dur diajukan pertanyaan, “Gus, ada yang bilang kalau kelompok-kelompok penentang RUU APP ini bukan kelompok Islam, karena katanya kelompok ini memiliki kitab suci yang porno?”

Kemudian Gus Dur memberikan jawaban sambil tertawa terkekeh-kekeh: “Sebaliknya menurut saya, Kitab suci yang paling porno di dunia adalah Alqur’an…” Kemudian Gus Dur melanjutkan, “…Di Alqur’an itu ada ayat tentang menyusui anak dua tahun berturut-turut. Cari dalam Injil kalau ada ayat seperti itu. Namanya menyusui, ya mengeluarkan tetek kan?! Cabul dong ini. Banyaklah contoh lain…”

Bagi Gus Dur sekedar ngomong porno ya tidak apa-apa, karena dalam pemberitaan ia dikabarkan pernah (atau suka) berzina (?). Setidaknya ada empat wanita yang menjadi partner Gus Dur, yaitu Aryanti, Putri (isteri Pilot), Siti Farikah, dan Ayu Laksmi (Tabloid ADIL, 7 September 2000).

Menurut mantan ajudan Gus Dur Al-Zastrouw Ngatawi, di layar SCTV awal September 2000, bahwa Gus Dur sering menerima tamu wanita, termasuk pelacur, untuk macam-macam urusan, dalam suasana akrab, dan dengan berpakaian sekedarnya (hanya berkaus singlet). Gus Dur juga suka ke diskotik, menerima tamunya. Pernyataan Al-Zastrouw itu dalam format membela Gus Dur yang saat itu sedang diguncang prahara terbongkarnya kasus perzinaan (?) Gus Dur dengan Aryanti Boru Sitepu. Maksudnya mau membela, malah jadi membuka ‘kebiasaan’ Gus Dur yang lain, yaitu suka ke Diskotik, menerima pelacur dalam busana seadanya. Lha, ternyata walau dia sebutannya kyai tapi suka ke Diskotik, dan tidak punya sopan-santun berbusana di dalam menerima tamu

Emha Ainun Nadjib seorang budayawan pernah menggambarkan kedekatan Gus Dur dengan Aryanti sebagai berikut: “Wanita itu orang yang saya lihat paling dekat dan paling relaks dengan Gus Dur. Dia sering terlihat di tempat-tempat yang disinggahi Gus Dur, baik di hotel maupun di Bali.” (Suara Merdeka, Berita Utama, Jumat, 1 September 2000).

Lha kalau hal-hal yang berdekatan dengan zina saja dilakoni, apalagi sekedar membela yang porno-porno. Misalnya, membela Inul. Dalam membela Inul, Gus Dur beralasan, tidak ada seorang pun yang berhak melarang orang berekspresi selama tidak bertentangan dengan undang-undang. Namun, ketika ada upaya untuk membentuk undang-undang anti pornografi dan pornoaksi, Gus Dur justru menyatakan, rancangan undang-undang anti pornografi dan pornoaksi itu tidak perlu, karena soal pornografi dan pornoaksi, cukup diserahkan kepada masyarakat saja.

Di samping yang tiga orang itu, masih dapat pula dikemukakan seorang yang tercantum dalam iklan AKKBB 26 Mei 2008 di Media Indonesia dan lainnya, yang cukup dikenal pula, namanya Ahmad Tohari.

Ahmad Tohari Agar Bertaubat

Pernyataan orang mengenai sikap dan tingkah lakunya yang melanggar Islam kadang dianggap biasa, bahkan disiarkan lewat media massa. Berikut ini satu contoh, Ahmad Tohari seorang yang pernah menulis cerita tentang ronggeng mengemukakan pendapatnya yang bertentangan dengan Islam waktu diwawancarai Republika. Makanya ada yang menyuruhnya untuk bertaubat.

Berikut ini kami kutip petikan wawancara yang dipersoalkan, dan surat dari seorang aktivis yang menyuruh Ahmad Tohari bertaubat.
Kutipan:

Wawancara Republika
Minggu, 13 Mei 2007
H Ahmad Tohari
Menjenguk Tuhan Lewat Orang kecil

Ahmad Tohari. Siapa yang tak kenal sosok yang satu ini. Ngetop lewat novel Ronggeng Dukuh Paruk, ia kini rutin mengisi kolom Resonansi di Republika, tiap hari Senin. Novel itu ia tulis saat ia masih muda, di tahun 1981. Novel ini, terakhir ia terbitkan dalam versi bahasa Banyumasan. Versi ini mendapat penghargaan Rancage dari Yayasan Rancage, Bandung, pada 2007. Yayasan Rancage yang dimotori sastrawan Ajip Rosidi rutin memberi penghargaan kepada penulis-penulis sastra berbahasa daerah setiap tahun.

Apa yang dulu mendorong Anda menulis novel Ronggeng, padahal latar belakang Anda santri?

Saya kalau sok-sokan begini, kesantrian saya kan sudah lewat yang syariah, jadi sudah membantu kiai. Landasan saya menulis novel tersebut adalah dari ayat Kursi yang salah satu ayatnya adalah Lahuu maa fissamaawaati wa maa fil ardl (kepunyaan Allah lah apa yang ada di langit dan bumi). Jadi, apa yang di bumi adalah kepunyaan Allah, semuanya. Lha, sekarang ada tidak ulama yang bilang ronggeng, pelacur, maling atau yang jahat-jahat itu keluar dari kalimat maa? Jadi, ronggeng adalah salah satu kepunyaan Allah. Satu hal yang harus dipatuhi dalam membaca, menghayati, dan memasuki dunia ronggeng, jangan lupa syaratnya Bismirabbikalladzii khalaq (atas nama Tuhanmu yang menciptakan). Jadi, ketika kondisi kita pegang, baca apa saja boleh karena akan mendatangkan hikmah. Jadi, pemahamannya harus pada tingkat sufi bukan tingkat biasa.

Waktu Anda melihat tarian ronggeng, apa yang Anda rasakan?

Saya memang penikmat ronggeng, jadi betul-betul saya nikmati, lirikan matanya, lenggak-lenggoknya, dan sebagainya. Pada waktu itu di deretan kursi ada beberapa kiai yang ikut hadir dan ketika saya lihat ternyata dia hanya menunduk, tidak berani menatap. Saya sempat tanya kenapa hanya menunduk. Dia hanya tersenyum dan menjawab ada perintah untuk menundukkan pandangan yang mengandung maksiat. Tapi, menurut saya ada pemberitaan lain yang sama-sama di muat di Alquran bahwa apa yang kamu lihat itu tidak lain adalah bukti kekuasaan Allah. Ini harus dipahami secara sufistik. Saya sempat tanya pada kiai muda itu dengan pertanyaan yang provokatif, ‘Anda lihat tidak bukti kebesaran Allah pada payudara lengger’. Dia makin kecut saja tersenyumnya.

Saya jelaskan, kalau kita melihat payudara dengan sensasi, maka kemungkinan maksiat sangat besar. Tapi, coba kita berpikir menggunakan akal. Faktanya, payudara, pantat ronggeng, yang sensasional itu, tidak lain cuma air, protein, fosfor, dan zat-zat kimiawi lain yang dibentuk Tuhan sehingga seperti itu. Nah, itu kemudian tertangkap indra kita, jadi tergantung Anda, mau pakai sensasi akan terjadi maksiat. Kalau pakai akal, maka kita akan membaca ‘lha wong cuma air, protein, fosfor kok bisa seperti itu dan bisa bergerak’. Apa itu tidak menjadi bukti kekuasaan Tuhan? Saya kagum dengan kekuasaan Tuhan. Saya tidak melihatnya dengan sensasi, karena itu akan mendorong pada rangsangan birahi. (Republika, Minggu, 13 Mei 2007, H Ahmad Tohari, Menjenguk Tuhan Lewat Orang kecil )

Terhadap ungkapan-ungkapan Ahmad Tohari itu ada saran dari aktivis Islam yang menyuruhnya bertaubat. Isinya sebagai berikut.

Surat pembaca menyuruh taubat:

To:insistnet@yahoogroups.com, profetik@yahoogroups.com, mantan-ldk@yahoogroups.com, herry@gatra.com, caklis@yahoo.com, dinlai@yahoo.com, pambudiutomo@yahoo.com

From:”nuim hidayat” <nuimhidayat@gmail.com> Add to Address Book
Add Mobile Alert
Date:Mon, 14 May 2007 08:00:32 +0700
Subject:[INSISTS] Surat Pembaca untuk Republika
*Surat Pembaca untuk Republika*
* *
*Kritik untuk Ahmad Tohari*

Pendapat Ahmad Tohari di rubrik Wawancara Republika edisi 13 Mei 2007, sungguh sangat disayangkan. Pendapat senada juga pernah dilontarkan Tohari di Resonansi Republika beberapa bulan lalu.

Mari kita simak pendapatnya ini: “Saya memang penikmat ronggeng, jadi betul-betul saya nikmati, lirikan matanya, lenggak-lenggoknya dan sebagainya. Pada waktu itu di deretan kursi ada beberapa kiai yang ikut hadir dan ketika saya melihat dia hanya menunduk. Saya sempat tanya kenapa hanya menunduk. Dia hanya tersenyum dan menjawab ada perintah untuk menundukkan pandangan yang mengandung maksiat. Tapi menurut saya ada pemberitaan lain yang sama-sama dimuat Al-Qur’an bahwa apa yang kamu lihat itu tidak lain adalah bukti kekuasaan Allah….Saya jelaskan, kalau kita melihat payudara dengan sensasi, maka kemungkinan maksiat sangat besar. Tapi coba kita berpikir dengan menggunakan akal. Faktanya payudara, pantat ronggeng, yang sensasional itu, tidak lain cuma air, protein, fosfor, dan zat-zat kimiawi lain yang dibentuk Tuhan sehingga seperti itu…”

Pendapat Tohari ini menurut saya ngawur dan patut dipertanyakan. Pertama, apakah ada dalam Al-Qur’an pemberitaan atau bahkan anjuran untuk menikmati payudara perempuan non istri? Tidak ada satu pun ayat Al Qur’an yang memberitakan atau membolehkan, bahkan Al Qur’an melarangnya. Yang ada adalah larangan mendekati zina dan menundukkan pandangan.

Kedua, pendapat Tohari yang memisahkan melihat dengan akal dan melihat dengan sensasi, adalah pendapat yang tidak sesuai dengan realitas sinerginya tubuh dan alat indera manusia. Antara otak, mata, tangan terdapat sel-sel saraf yang saling berhubungan. Bisakah Tohari memisahkan rasa sakit berdarah ketika ditusuk pisau dengan (”nikmatnya” ) berfungsinya akal mengamati sel-sel darah yang keluar dari tubuh ketika itu? Jadi, filsafat/pendapat memisahkan akal dan rasa ketika Tohari melihat payudara ini sangat berbahaya. Karena nanti orang yang berzina bisa berpendapat, ah itu kan cuma ketemu daging dengan daging, yang kemudian mengeluarkan zat kimiawi dalam tubuh manusia.

Saya menghimbau agar Tohari bertaubat dengan pendapatnya ini. Dan sekaligus menarik novelnya “Ronggeng Dukuh Paruk.” Kepada Republika agar berhati-hati ketika menulis sesuatu. Menulis bisa amal jariyah dan bisa jadi “dosa jariyah”. *Wallahu aliimun hakiim.*

* *
Pengirim:
Nuim Hidayat
Komp. Timah CCII/18, Kelapa Dua Depok
E-mail: nuimh@yahoo. Com

Larangan dari Alloh Subahanahu wa Ta’ala

Terhadap tingkah-tingkah dan pandangan hidup yang cenderung porno itu ada larangan dari Alloh Subhanahu wa Ta’ala yang perlu ditaati, di antaranya:

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا(32)
Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk. (QS Al-Israa/17: 31).

قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ(30)
Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat”. (QS An-Nuur: 30).

وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ ءَابَائِهِنَّ أَوْ ءَابَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَائِهِنَّ أَوْ أَبْنَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي أَخَوَاتِهِنَّ أَوْ نِسَائِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُنَّ أَوِ التَّابِعِينَ أَوِ التَّابِعِينَ غَيْرِ أُولِي الْإِرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ أَوِ الطِّفْلِ الَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا عَلَى عَوْرَاتِ النِّسَاءِ وَلَا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِنْ زِينَتِهِنَّ وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ(31)
Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. (QS An-Nuur: 31).

Mengenai bicara porno, ada larangan yang cukup jelas berupa ancaman, padahal berbicara tentang pergaulan pasangan suami isteri sendiri yang sah; namun ada ancaman keras untuk menceritakannya. Berikut ini haditsnya:

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ مِنْ أَشَرِّ النَّاسِ عِنْدَ اللَّهِ مَنْزِلَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ الرَّجُلَ يُفْضِي إِلَى امْرَأَتِهِ وَتُفْضِي إِلَيْهِ ثُمَّ يَنْشُرُ سِرَّهَا *(مسلم وأبو داود)
Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya termasuk sejelek-jelek manusia bagi Allah tempatnya di hari kiamat, (yaitu) laki-laki yang menggauli (menyetubuhi) isterinya dan isterinya pun menggauli lelakinya, kemudian salahsatunya menyiarkan rahasia bergaulnya itu.” (HR Muslim dan Abu Daud).

Dibanding dengan ajaran Islam, lakon mereka yang disebut namanya karena menyebarkan kepornoan ini tadi betapa bertentangannya.

Begitulah profil personil AKKBB, selaku pembela kafirin Ahmadiyah, kecenderungannya pada pornografi dan membela kesesatan merupakan ciri khas yang melekat padanya. Meski mereka mendukung kebebasan berekspresi, berpendapat, beragama dan berkeyakinan, namun bila ada orang yang tidak satu selera dengan mereka, langsung saja dijadikan bahan ejekan. Bahkan Al-Qur’an pun diolok-olok untuk membenarkan pendiriannya. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang celaka dan mencelakakan, maka hendaknya mereka bertaubat, sebelum nyawa sampai di tenggorokan menjelang ajalnya. Di samping itu mereka perlu mencabut seluruh kepornoan yang telah mereka sebarkan yang menjerumuskan masyarakat dan menghancurkan itu. (haji/ tede).

Diambil dari situs Nahi Munkar milik ustadz Hartono Ahmad Jaiz dengan ijin langsung dari beliau. Direepublikasikan dalam blog ini atas gerakan AKKBB dan penentangan UU Pornografi, yang alhamdulillah sudah lolos.


Responses

  1. ehehe,..
    kirain yang saru cuma anak muda
    atao anak jalanan yang salah pergaulan

    ternyata kyai juga bisa to?
    begitu koq dapat nobel perdamaian.
    banyak massanya lagi,..

    rada ngga genah emang!

    • sdh bersihkah diri kita…semut bisa kau lihat di seberang laut, tp gajah di pelupuk mata tak kau lihat…Renungkan….

  2. ya alloh, tunjukkanlah kuasa-Mu kpd mereka2 yang sesat.

    • sdh bersihkah diri kita…semut bisa kau lihat di seberang laut, tp gajah di pelupuk mata tak kau lihat…Renungkan….

  3. Nggak heran, mereka-mereka itu kan anak didiknya uncle sam :lol:

    blog owner, salam ukhuwah ya akh..

    • sdh bersihkah diri kita…semut bisa kau lihat di seberang laut, tp gajah di pelupuk mata tak kau lihat…Renungkan…

  4. Wahai para Gus – Gus yg kayak tikus…

    sadar gak kalu sudah tua dan bau tanah…???
    api neraka panas..!!!!

  5. Gile bener…. Asli Gile Bener…. dan ternyata yang begituanlah yang mendapat respon positif dari media…. media formal yang penuh konspirasi…. asli sama sekali tidak mencerminkan hati nurani masyarakat…. Aje Gile…..

  6. Sekarang akan diundang Miyabi artis cabul dari Jepang, akankah mereka ikut menyambut atau menikmati “karya seni” nya sebagai partisipasi warga dunia modern yang humanis dan toleran ?.
    Pasti banyak pembelanya, terutama dari para pendukung majalah Play Boy, bacaannya orang-orang modern, tunggu apa lagi ?……………..

  7. Ane boleh copy paste ke blog ane ga?

  8. eh katanya kalo miyabi dtg ke sini “nama indonesia keangkat” di dunia internasional loh!

    hehe kata-kata artis tolol ky gt tuh…
    dia kira gara2 org cabul dtg indonesia, negeri ini jd tersohor gt?? tersohor bejatnya iya…

    lha kalo mau film komedi kenapa yg didatengin artis porno?? kenapa gak mister bean aja, blekok jg tuh yg ngedatengin, nyari2 sensasi demi sesuap nasi…huh.

    bener kata bung Ronin “Selamat manikmati modernitas!”
    buatlah Ibu Pertiwi bangga dengan “karya seni”mu wahai anak negeri yg “modern”…

    selamat berkarya! maju terus sampai nabrak!

  9. @ salep 88.
    Emang bisanya ngebanggain yg sampah2 doang, artis manasih yg punya citarasa yg tinggi /. jarang banget, kebanyakan berselera rendah dg asesori yang wuaaah….
    Kalo Mr Bean mah faforit ane, betul kalo mau ngundang beliau supaya selera humor kita enggak
    rendahan.
    Eh ngemeng ngemeng CDnya Miyabi sedang laku keras tuh, tapi awas jangan ketipu, nanti isinya lain ada ceramah AA Gym.

  10. Benar Juga pesan dari Kakek buyut saya, pernah juga baca hadist-nya tapi saya lupa lagi (pls advice), yang mengatakan : kelak di akhir jaman banyak ulama-ulama yang su = jahat,,,ketahuan sekarang ulama-ulama model begini yang jahat alias bejat, Innalillahi.

  11. salam silaturrahim buat temen2 semua,,, yaaa aku sih cumak bisa berdoa buat kita semua semoga aja kalian tau,, isi daripada kata” RASULULLAH MUHAMMAD RAHMATAN LIL ALAMIN” jangan meng hina/merendahkan orang lain, apakah u sadar siapa yang membuat internet,??? Siapa yg memasang satelit untuk sinyal/gelombang,,, taukah anda tanpa adanya internet,,sinyal/jaringan,,,lo lo pade g bisa ngobrol di forum ini,,, semoga kalian faham apa yg aku sampaikan,,,

  12. sebaik2 orang adalah orang yg suka bersyukur,,,,dan syukur kepada tuhan akan diterima setelah u bertrimakasih pada perantara, yaitu alam semesta,,,,

  13. @fery
    apa lu jg sadar kalo tanpa seizin Allah, bule-bule amrik gak bakal bisa bikin macem-macem kaya sekarang..

    gua paham sma maksud lu, intinya “berterima kasihlah pada bule amrik” karena mereka bikin ini itu….kalo sekedar nyiptain ini-itu ilmuwan muslim sebenernya peletak dasarnya…barat tuh cuma plagiator…

  14. Ini dia potret manusia Indonesia, berusaha selalu mengurui.
    Seperti tidak ada hal baik dari tokoh-tokoh diatas, apakah anda bisa seperti beliau?.
    Hujatan kalian tak kan pernah berarti bahkan untuk mendiskripsikan orang sesat.
    Kalo dilihat dari ucapan-ucapan kalian sepertinya kalian bukan seorang muslim.

  15. to Mason [0]

    zzzzzzz… hello babe

  16. @Mason

    cuiih …untuk apa kami menjadi seperti yang lo bilang ‘beliau’ itu…emang dia nabi? emang dia orang mukmin yg shalih? emang gue pikirin?

    AHA, jika hujatan kami di sini tidak berarti, mengapa anda sampai repot-repot mampir kemari?? you fool!

  17. tulisan ecek-ecek….ide donk….jgn mencela, klo menulis jgn mencari-cari kesalahan orang, intropeksi diri dulu bener ga…? Kaya situ yg paling suci…

  18. iya si ‘merdeka’ tu gimana to, lha wong tulisan dia sendiri yang ecek ecek gitu digoreskan. [cuihh]

    ya gak. kasihan banget ya


Leave a reply to Merdeka Cancel reply

Categories