Posted by: Agung Prabowo | November 7, 2008

Gerombolan Porno dalam AKKBB

Dari hampir tigaratus personil AKKBB (Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan) selaku pembela kafirin Ahmadiyah, yang namanya tercantum pada petisi yang dipublikasikan sejumlah media massa, kalau kita dekati beberapa di antaranya, ada yang punya kecenderungan yang sama, yaitu suka dengan yang porno-porno. Kita ambil contoh tiga di antara mereka, Ayu Utami, A. Mustofa Bisri, dan Gus Dur. Ditambah satu lagi, Ahmad Tohari.

Urut-urutan nama (tiga orang) yang diambil sebagai sampel dipilih berdasarkan kisaran usia, yaitu yang lebih muda lebih dulu barulah yang lebih tua. Maksudnya, supaya kelihatan bahwa adanya proses pembelajaran dan transfer ‘ilmu’ dari generasi yang tua kepada yang muda. Ibarat pepatah lama, “guru kencing berdiri, murid kencing berlari.” Kesimpulannya, guru dan muridnya memang sama-sama suka kencing sembarangan.

Adapun Ahmad Tohari disendirikan belakangan, bukan lantaran dia lebih tua, namun karena dia berani membantah Kyai yang mengingatkannya dalam hal kepornoan, maka di tulisan ini diurutkan paling belakang, seolah yang paling tua, karena telah berani membantah Kyai yang menghindari porno, masih pula memlintir maksud ayat Alloh lagi. Maka kami beri porsi tersendiri, harap dimaklumi.

Ayu Utami

Ayu Utami lahir di Bogor (Jawa Barat), tanggal 21 November 1968. A. Mustofa Bisri (mertuanya Ulil Abshar Abdalla dedengkot JIL –Jaringan Islam Liberal) lahir di Rembang (Jawa Tengah), tanggal 10 Agustus 1944. Sedangkan Gus Dur kelahiran Jombang (Jawa Timur) tanggal 4 Agustus 1940.

Justina Ayu Utami –begitu nama lengkap aktivis komunitas Utan Kayu ini– adalah lulusan Jurusan Sastra Rusia Fakultas Sastra Universitas Indonesia di tahun 1994. Kalau mendengar nama “Utan Kayu”, pastilah pikiran kita akan membayangkan sosok Goenawan Mohamad (yang namanya juga tercantum pada iklan petisi AKKBB), membayangkan komunitas JIL (Jaringan Islam Liberal) yang menawarkan kesesatan dan kekafiran berfikir.

Nama Ayu Utami mencuat sejak novelnya berjudul Saman memenangi sayembara penulisan roman Dewan Kesenian Jakarta 1998 dan Prince Claus Award 2000 dari Prince Claus Fund, sebuah yayasan yang bermarkas di Den Haag.

Dari sejumlah kegiatannya, Ayu mengisi kolom Kodok Ngorek di harian Seputar Indonesia edisi Ahad. Salah satu tulisannya pernah membahas soal laju pertumbuhan penduduk. Ayu Utami memposisikan diri sebagi orang yang memberikan kontribusi di dalam menekan laju pertumbuhan penduduk, dengan cara sengaja tidak punya anak.

Sebagai penganut paham kebebasan, ternyata Ayu Utami tidak bisa mengerti sikap temannya yang punya anak banyak (lima orang) tanpa sengaja. Ayu juga semakin tidak mengerti terhadap sikap seseorang yang disebutnya sebagai “Tuan F” yang dengan sengaja punya anak sangat banyak dari isri-istrinya yang juga banyak (empat wanita).

Melalui tulisannya berjudul Adopsi (Seputar Indonesia, 4 Mei 2008, hal. 13), Ayu Utami mencurahkan isi hati terdalamnya, sekaligus menumpahkan spontanitas intelektualnya, di dalam mengekspresikan ketidaksetujuannya dengan “Tuan F” (Fauzan Al-Anshari?) yang banyak anak dan banyak istri itu, melalui untaian kata yang bernada mengejek dan agak berbau porno, yaitu: “… Tuan F ini, agaknya, setiap kali bersetubuh membayangkan akan menaklukkan AS…”

Astaghfirullooh… Mungkin bagi Ayu Utami, kata-kata di atas tergolong biasa saja. Namun bagi orang yang bernurani bersih, kata-kata itu selain terkesan kasar, jorok, dan tidak menunjukkan kearifan, juga memberi kesan bahwa penulisnya memiliki cita rasa sastra yang rendahan.

Kita bisa berbeda ‘selera’ dalam soal ini. Tapi, ada satu kesan mendalam yang bisa diambil dari untaian kata-kata tadi, bahwa Ayu Utami sang penganut kebebasan berpendapat, kebebasan berekspresi, bahkan menjunjung kebebasan beragama dan berkeyakinan itu, ternyata masih belum bisa menerima ada sikap dan pendirian orang lain yang tidak sesuai dengan ‘seleranya’. Orang yang berbeda ‘selera’ dengan Ayu Utami selain membuatnya keheranan, juga dengan cepat dijadikan bahan ejekan atau olok-olok melalui untaian kata-kata yang berbau porno.

Sebelumnya, masih di harian yang sama, Ayu Utami melecehkan istilah poligami (salah satu hal yang dibolehkan dalam Islam, namun dibenci oleh orang-orang yang belum tentu senang terhadap Islam walau mengaku Muslim), melalui sebuah tulisannya yang diberi judul Sekte Poligami (Seputar Indonesia, 20 April 2008). Istilah poligami ditempelkan pada sekte-sekte penganut seks bebas yang kebebasannya lebih rendah dari perilaku binatang (lihat artikel berjudul Menista Istilah Poligami Demi Menutupi Kejahatan Ahmadiyah pada nahimunkar.com edisi April 24, 2008).

A. Mustofa Bisri

A. Mustofa Bisri adalah seorang kyai yang mengelola Pondok Pesantren Roudlatut Thalibin, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Kyai yang biasa dipanggil dengan sapaan Gus Mus ini adalah alumnus Al Azhar University, Kairo. Ketika di tahun 2003 masyarakat ramai mempermasalahkan goyang ngebor ala Inul Daratista, sang kyai tampil sebagai salah satu pembela. Ekspresi pembelaannya dicurahkan melalui sebuah lukisan yang diberi judul Berdzikir Bersama Inul. Pada lukisan itu, digambarkan sejumlah kyai yang sedang berdzikir dalam posisi mengelilingi Inul yang sedang melakukan aksi goyang ngebor-nya.

Lukisan berukuran 60 cm x 50 cm itu dipamerkan pada acara Pekan Muharram 1424 H di Masjid Agung Al Akbar, Surabaya, yang diselenggarakan Harian Duta Masyarakat (4-9 Maret 2003). Selain KH A.Mustofa Bisri alias Gus Mus, juga dipamerkan lukisan karya Danarto (pengikut Lia Eden?), Djoko Pekik, (alm) Amang Rahman, Zawawi Imron dan lain-lain.

Lukisan Gus Mus itu sempat memancing emosi sebagian warga Surabaya. Pengurus masjid menerima ancaman dari sekelompok orang yang mengatasnamakan pemuda Islam. Isi ancamannya, masjid akan dibakar jika panitia tidak menurunkan lukisan porno tersebut. Ancaman itu diterima pengurus masjid melalui telepon pukul 13.00 WIB, Kamis (6 Maret 2003).

Menurut Danarto, pelukis kenamaan di Jakarta yang juga kawan Gus Mus, “Saya menilai Gus Mus ingin membela seorang wanita bernama Inul yang sedang tertindas karena di sana-sini muncul pencekalan akibat gaya tariannya.”

Oh, jadi dalam rangka membela Inul yang goyang ngebor-nya dipermasalahkan banyak orang itu, maka Gus Mus membuat lukisan yang dipamerkan di dalam masjid. Astagfirullah al’adziiem. Urusan yang porno-porno kayak gitu koq dibawa-bawa ke masjid!

Kecenderungan Gus Mus terhadap yang porno-porno juga terlihat ketika dia memberikan ilustrasi tentang kebebasan berfikir ala sepilis (sekulerisme, pluralisme agama –menyamakan semua agama— dan liberalisme) yang menurut fatwa MUI dikategorikan sesat dan haram. Bagi Gus Mus, pluralisme agama, liberalisme, dan sekularisme adalah gagasan (ide) dan pemikiran, sehingga tidak bisa diharamkan. Kecuali bila pemikiran itu diejawantahkan dalam tindakan yang merusak dan merugikan orang banyak, baru bisa diharamkan. “Kalau Sampean punya gagasan akan menzinahi bintang film, ia baru haram kalau Anda laksanakan. Kalau masih gagasan, tidak apa-apa.”

Pernyataan itu dikemukakan Gus Mus yang pernah menjabat sebagai Rois Syuriah PB NU kepada Novriantoni dari Kajian Islam Utan Kayu (KIUK) yang mewawancarainya pada hari Kamis tangggal 4 Agustus 2005, dalam rangka mengomentari fatwa MUI tentang sesatnya JIL.

Dari pernyataan Gus Mus itu, maka semakin terbuktilah bahwa kyai itu belum tentu ulama, dan meski seseorang itu digelari ulama, belum tentu ia ulama yang mengikuti Rosululloh SAW. (lihat tulisan berjudul Kyai Belum Tentu Ulama edisi 6 April 2008).

Apa yang dinyatakan Gus Mus itu jelas berselisihan dengan hadits-hadits shahih berikut:

1550 حَدِيثُ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ : أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ حَظَّهُ مِنَ الزِّنَا أَدْرَكَ ذَلِكَ لَا مَحَالَةَ فَزِنَا الْعَيْنَيْنِ النَّظَرُ وَزِنَا اللِّسَانِ النُّطْقُ وَالنَّفْسُ تَمَنَّى وَتَشْتَهِي وَالْفَرْجُ يُصَدِّقُ ذَلِكَ أَوْ يُكَذِّبُهُ.

1550 Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu ia berkata: Nabi shallallahu ‘alahi wasallam bersabda: Allah subhanahu wata’ala telah mencatat bahwa anak Adam cenderung terhadap perbuatan zina. Keinginan tersebut tidak dapat dielakkan lagi, di mana dia akan melakukan zina mata dalam bentuk pandangan, zina mulut dalam bentuk pertuturan, zina perasaan yaitu bercita-cita dan berkeinginan mendapatkannya manakala kemaluanlah yang menentukannya berlaku atau tidak. (Muttafaq ‘alaih).

عَن أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لِكُلِّ بَنِي آدَمَ حَظٌّ مِنْ الزِّنَا فَالْعَيْنَانِ تَزْنِيَانِ وَزِنَاهُمَا النَّظَرُ وَالْيَدَانِ تَزْنِيَانِ وَزِنَاهُمَا الْبَطْشُ وَالرِّجْلَانِ يَزْنِيَانِ وَزِنَاهُمَا الْمَشْيُ وَالْفَمُ يَزْنِي وَزِنَاهُ الْقُبَلُ وَالْقَلْبُ يَهْوَى وَيَتَمَنَّى وَالْفَرْجُ يُصَدِّقُ ذَلِكَ أَوْ يُكَذِّبُهُ )مسند أحمد:8507(

“Likulli banii aadama haddhun minaz zinaa: fal ‘ainaani tazniyaani wa zinaahuman nadhru, walyadaani tazniyaani wazinaahumal bathsyu, warrijlaani tazniyaani wazinaahumal masy-yu, walfamu yaznii wazinaahul qublu, walqolbu yahwii wa yatamannaa, walfarju yushoddiqu dzaalika au yukaddzibuhu.”

Artinya: Hadits dari Abu Hurairah, bahwa Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Setiap bani Adam ada potensi berzina: maka dua mata berzina dan zinanya melihat, dua tangan berzina dan zinanya memegang, dua kaki berzina dan zinanya berjalan, mulut berzina dan berzinanya mencium, hati berzina dan berzinanya cenderung dan mengangan-angan, sedang farji/ kemaluan membenarkan yang demikian itu atau membohongkannya.” (Hadits Musnad Ahmad 8507, juz 2 hal 243, sanadnya shohih, dan hadits-hadits lain banyak, dengan kata-kata yang berbeda namun maknanya sama).

Benarlah Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam dan bohonglah A. Mustofa Bisri.

Gus Dur (Abdurrahman Wahid)

Sosok yang satu ini tentu tidak asing lagi bagi kita. Tidak asing berkenaan dengan sesuatu yang berkaitan dengan porno-porno (bahkan isu santer tentang zina?). Ketika Ummat Islam memperjuangkan RUU APP (Rancangan Undang-undang Anti Pornografi dan Porno Aksi), Gus Dur justru bersikap kebalikannya, yaitu menentang RUU APP yang sedang diperjuangkan Ummat Islam.

Ketika diwawancarai JIL 10 April 2006, kepada Gus Dur diajukan pertanyaan, “Gus, ada yang bilang kalau kelompok-kelompok penentang RUU APP ini bukan kelompok Islam, karena katanya kelompok ini memiliki kitab suci yang porno?”

Kemudian Gus Dur memberikan jawaban sambil tertawa terkekeh-kekeh: “Sebaliknya menurut saya, Kitab suci yang paling porno di dunia adalah Alqur’an…” Kemudian Gus Dur melanjutkan, “…Di Alqur’an itu ada ayat tentang menyusui anak dua tahun berturut-turut. Cari dalam Injil kalau ada ayat seperti itu. Namanya menyusui, ya mengeluarkan tetek kan?! Cabul dong ini. Banyaklah contoh lain…”

Bagi Gus Dur sekedar ngomong porno ya tidak apa-apa, karena dalam pemberitaan ia dikabarkan pernah (atau suka) berzina (?). Setidaknya ada empat wanita yang menjadi partner Gus Dur, yaitu Aryanti, Putri (isteri Pilot), Siti Farikah, dan Ayu Laksmi (Tabloid ADIL, 7 September 2000).

Menurut mantan ajudan Gus Dur Al-Zastrouw Ngatawi, di layar SCTV awal September 2000, bahwa Gus Dur sering menerima tamu wanita, termasuk pelacur, untuk macam-macam urusan, dalam suasana akrab, dan dengan berpakaian sekedarnya (hanya berkaus singlet). Gus Dur juga suka ke diskotik, menerima tamunya. Pernyataan Al-Zastrouw itu dalam format membela Gus Dur yang saat itu sedang diguncang prahara terbongkarnya kasus perzinaan (?) Gus Dur dengan Aryanti Boru Sitepu. Maksudnya mau membela, malah jadi membuka ‘kebiasaan’ Gus Dur yang lain, yaitu suka ke Diskotik, menerima pelacur dalam busana seadanya. Lha, ternyata walau dia sebutannya kyai tapi suka ke Diskotik, dan tidak punya sopan-santun berbusana di dalam menerima tamu

Emha Ainun Nadjib seorang budayawan pernah menggambarkan kedekatan Gus Dur dengan Aryanti sebagai berikut: “Wanita itu orang yang saya lihat paling dekat dan paling relaks dengan Gus Dur. Dia sering terlihat di tempat-tempat yang disinggahi Gus Dur, baik di hotel maupun di Bali.” (Suara Merdeka, Berita Utama, Jumat, 1 September 2000).

Lha kalau hal-hal yang berdekatan dengan zina saja dilakoni, apalagi sekedar membela yang porno-porno. Misalnya, membela Inul. Dalam membela Inul, Gus Dur beralasan, tidak ada seorang pun yang berhak melarang orang berekspresi selama tidak bertentangan dengan undang-undang. Namun, ketika ada upaya untuk membentuk undang-undang anti pornografi dan pornoaksi, Gus Dur justru menyatakan, rancangan undang-undang anti pornografi dan pornoaksi itu tidak perlu, karena soal pornografi dan pornoaksi, cukup diserahkan kepada masyarakat saja.

Di samping yang tiga orang itu, masih dapat pula dikemukakan seorang yang tercantum dalam iklan AKKBB 26 Mei 2008 di Media Indonesia dan lainnya, yang cukup dikenal pula, namanya Ahmad Tohari.

Ahmad Tohari Agar Bertaubat

Pernyataan orang mengenai sikap dan tingkah lakunya yang melanggar Islam kadang dianggap biasa, bahkan disiarkan lewat media massa. Berikut ini satu contoh, Ahmad Tohari seorang yang pernah menulis cerita tentang ronggeng mengemukakan pendapatnya yang bertentangan dengan Islam waktu diwawancarai Republika. Makanya ada yang menyuruhnya untuk bertaubat.

Berikut ini kami kutip petikan wawancara yang dipersoalkan, dan surat dari seorang aktivis yang menyuruh Ahmad Tohari bertaubat.
Kutipan:

Wawancara Republika
Minggu, 13 Mei 2007
H Ahmad Tohari
Menjenguk Tuhan Lewat Orang kecil

Ahmad Tohari. Siapa yang tak kenal sosok yang satu ini. Ngetop lewat novel Ronggeng Dukuh Paruk, ia kini rutin mengisi kolom Resonansi di Republika, tiap hari Senin. Novel itu ia tulis saat ia masih muda, di tahun 1981. Novel ini, terakhir ia terbitkan dalam versi bahasa Banyumasan. Versi ini mendapat penghargaan Rancage dari Yayasan Rancage, Bandung, pada 2007. Yayasan Rancage yang dimotori sastrawan Ajip Rosidi rutin memberi penghargaan kepada penulis-penulis sastra berbahasa daerah setiap tahun.

Apa yang dulu mendorong Anda menulis novel Ronggeng, padahal latar belakang Anda santri?

Saya kalau sok-sokan begini, kesantrian saya kan sudah lewat yang syariah, jadi sudah membantu kiai. Landasan saya menulis novel tersebut adalah dari ayat Kursi yang salah satu ayatnya adalah Lahuu maa fissamaawaati wa maa fil ardl (kepunyaan Allah lah apa yang ada di langit dan bumi). Jadi, apa yang di bumi adalah kepunyaan Allah, semuanya. Lha, sekarang ada tidak ulama yang bilang ronggeng, pelacur, maling atau yang jahat-jahat itu keluar dari kalimat maa? Jadi, ronggeng adalah salah satu kepunyaan Allah. Satu hal yang harus dipatuhi dalam membaca, menghayati, dan memasuki dunia ronggeng, jangan lupa syaratnya Bismirabbikalladzii khalaq (atas nama Tuhanmu yang menciptakan). Jadi, ketika kondisi kita pegang, baca apa saja boleh karena akan mendatangkan hikmah. Jadi, pemahamannya harus pada tingkat sufi bukan tingkat biasa.

Waktu Anda melihat tarian ronggeng, apa yang Anda rasakan?

Saya memang penikmat ronggeng, jadi betul-betul saya nikmati, lirikan matanya, lenggak-lenggoknya, dan sebagainya. Pada waktu itu di deretan kursi ada beberapa kiai yang ikut hadir dan ketika saya lihat ternyata dia hanya menunduk, tidak berani menatap. Saya sempat tanya kenapa hanya menunduk. Dia hanya tersenyum dan menjawab ada perintah untuk menundukkan pandangan yang mengandung maksiat. Tapi, menurut saya ada pemberitaan lain yang sama-sama di muat di Alquran bahwa apa yang kamu lihat itu tidak lain adalah bukti kekuasaan Allah. Ini harus dipahami secara sufistik. Saya sempat tanya pada kiai muda itu dengan pertanyaan yang provokatif, ‘Anda lihat tidak bukti kebesaran Allah pada payudara lengger’. Dia makin kecut saja tersenyumnya.

Saya jelaskan, kalau kita melihat payudara dengan sensasi, maka kemungkinan maksiat sangat besar. Tapi, coba kita berpikir menggunakan akal. Faktanya, payudara, pantat ronggeng, yang sensasional itu, tidak lain cuma air, protein, fosfor, dan zat-zat kimiawi lain yang dibentuk Tuhan sehingga seperti itu. Nah, itu kemudian tertangkap indra kita, jadi tergantung Anda, mau pakai sensasi akan terjadi maksiat. Kalau pakai akal, maka kita akan membaca ‘lha wong cuma air, protein, fosfor kok bisa seperti itu dan bisa bergerak’. Apa itu tidak menjadi bukti kekuasaan Tuhan? Saya kagum dengan kekuasaan Tuhan. Saya tidak melihatnya dengan sensasi, karena itu akan mendorong pada rangsangan birahi. (Republika, Minggu, 13 Mei 2007, H Ahmad Tohari, Menjenguk Tuhan Lewat Orang kecil )

Terhadap ungkapan-ungkapan Ahmad Tohari itu ada saran dari aktivis Islam yang menyuruhnya bertaubat. Isinya sebagai berikut.

Surat pembaca menyuruh taubat:

To:insistnet@yahoogroups.com, profetik@yahoogroups.com, mantan-ldk@yahoogroups.com, herry@gatra.com, caklis@yahoo.com, dinlai@yahoo.com, pambudiutomo@yahoo.com

From:”nuim hidayat” <nuimhidayat@gmail.com> Add to Address Book
Add Mobile Alert
Date:Mon, 14 May 2007 08:00:32 +0700
Subject:[INSISTS] Surat Pembaca untuk Republika
*Surat Pembaca untuk Republika*
* *
*Kritik untuk Ahmad Tohari*

Pendapat Ahmad Tohari di rubrik Wawancara Republika edisi 13 Mei 2007, sungguh sangat disayangkan. Pendapat senada juga pernah dilontarkan Tohari di Resonansi Republika beberapa bulan lalu.

Mari kita simak pendapatnya ini: “Saya memang penikmat ronggeng, jadi betul-betul saya nikmati, lirikan matanya, lenggak-lenggoknya dan sebagainya. Pada waktu itu di deretan kursi ada beberapa kiai yang ikut hadir dan ketika saya melihat dia hanya menunduk. Saya sempat tanya kenapa hanya menunduk. Dia hanya tersenyum dan menjawab ada perintah untuk menundukkan pandangan yang mengandung maksiat. Tapi menurut saya ada pemberitaan lain yang sama-sama dimuat Al-Qur’an bahwa apa yang kamu lihat itu tidak lain adalah bukti kekuasaan Allah….Saya jelaskan, kalau kita melihat payudara dengan sensasi, maka kemungkinan maksiat sangat besar. Tapi coba kita berpikir dengan menggunakan akal. Faktanya payudara, pantat ronggeng, yang sensasional itu, tidak lain cuma air, protein, fosfor, dan zat-zat kimiawi lain yang dibentuk Tuhan sehingga seperti itu…”

Pendapat Tohari ini menurut saya ngawur dan patut dipertanyakan. Pertama, apakah ada dalam Al-Qur’an pemberitaan atau bahkan anjuran untuk menikmati payudara perempuan non istri? Tidak ada satu pun ayat Al Qur’an yang memberitakan atau membolehkan, bahkan Al Qur’an melarangnya. Yang ada adalah larangan mendekati zina dan menundukkan pandangan.

Kedua, pendapat Tohari yang memisahkan melihat dengan akal dan melihat dengan sensasi, adalah pendapat yang tidak sesuai dengan realitas sinerginya tubuh dan alat indera manusia. Antara otak, mata, tangan terdapat sel-sel saraf yang saling berhubungan. Bisakah Tohari memisahkan rasa sakit berdarah ketika ditusuk pisau dengan (”nikmatnya” ) berfungsinya akal mengamati sel-sel darah yang keluar dari tubuh ketika itu? Jadi, filsafat/pendapat memisahkan akal dan rasa ketika Tohari melihat payudara ini sangat berbahaya. Karena nanti orang yang berzina bisa berpendapat, ah itu kan cuma ketemu daging dengan daging, yang kemudian mengeluarkan zat kimiawi dalam tubuh manusia.

Saya menghimbau agar Tohari bertaubat dengan pendapatnya ini. Dan sekaligus menarik novelnya “Ronggeng Dukuh Paruk.” Kepada Republika agar berhati-hati ketika menulis sesuatu. Menulis bisa amal jariyah dan bisa jadi “dosa jariyah”. *Wallahu aliimun hakiim.*

* *
Pengirim:
Nuim Hidayat
Komp. Timah CCII/18, Kelapa Dua Depok
E-mail: nuimh@yahoo. Com

Larangan dari Alloh Subahanahu wa Ta’ala

Terhadap tingkah-tingkah dan pandangan hidup yang cenderung porno itu ada larangan dari Alloh Subhanahu wa Ta’ala yang perlu ditaati, di antaranya:

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا(32)
Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk. (QS Al-Israa/17: 31).

قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ(30)
Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat”. (QS An-Nuur: 30).

وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ ءَابَائِهِنَّ أَوْ ءَابَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَائِهِنَّ أَوْ أَبْنَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي أَخَوَاتِهِنَّ أَوْ نِسَائِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُنَّ أَوِ التَّابِعِينَ أَوِ التَّابِعِينَ غَيْرِ أُولِي الْإِرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ أَوِ الطِّفْلِ الَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا عَلَى عَوْرَاتِ النِّسَاءِ وَلَا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِنْ زِينَتِهِنَّ وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ(31)
Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. (QS An-Nuur: 31).

Mengenai bicara porno, ada larangan yang cukup jelas berupa ancaman, padahal berbicara tentang pergaulan pasangan suami isteri sendiri yang sah; namun ada ancaman keras untuk menceritakannya. Berikut ini haditsnya:

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ مِنْ أَشَرِّ النَّاسِ عِنْدَ اللَّهِ مَنْزِلَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ الرَّجُلَ يُفْضِي إِلَى امْرَأَتِهِ وَتُفْضِي إِلَيْهِ ثُمَّ يَنْشُرُ سِرَّهَا *(مسلم وأبو داود)
Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya termasuk sejelek-jelek manusia bagi Allah tempatnya di hari kiamat, (yaitu) laki-laki yang menggauli (menyetubuhi) isterinya dan isterinya pun menggauli lelakinya, kemudian salahsatunya menyiarkan rahasia bergaulnya itu.” (HR Muslim dan Abu Daud).

Dibanding dengan ajaran Islam, lakon mereka yang disebut namanya karena menyebarkan kepornoan ini tadi betapa bertentangannya.

Begitulah profil personil AKKBB, selaku pembela kafirin Ahmadiyah, kecenderungannya pada pornografi dan membela kesesatan merupakan ciri khas yang melekat padanya. Meski mereka mendukung kebebasan berekspresi, berpendapat, beragama dan berkeyakinan, namun bila ada orang yang tidak satu selera dengan mereka, langsung saja dijadikan bahan ejekan. Bahkan Al-Qur’an pun diolok-olok untuk membenarkan pendiriannya. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang celaka dan mencelakakan, maka hendaknya mereka bertaubat, sebelum nyawa sampai di tenggorokan menjelang ajalnya. Di samping itu mereka perlu mencabut seluruh kepornoan yang telah mereka sebarkan yang menjerumuskan masyarakat dan menghancurkan itu. (haji/ tede).

Diambil dari situs Nahi Munkar milik ustadz Hartono Ahmad Jaiz dengan ijin langsung dari beliau. Direepublikasikan dalam blog ini atas gerakan AKKBB dan penentangan UU Pornografi, yang alhamdulillah sudah lolos.

Posted by: Agung Prabowo | October 13, 2008

Kritik terhadap terjemahan buku secret societies terbaru (Bagian I)

Beberapa minggu belakangan ini, saya mendapat beberapa email dan SMS yang meminta kesediaan saya mereview [2 SMS diantaranya malah memakai isilah meng-counter] satu buku terjemahan tentang secret societies yang terbit bulan Juli 2008 lalu, namun baru saya dapatkan di Jogja tanggal 5 Oktober 2008 kemarin. Terjemahan itu berjudul SECRET SOCIETIES: 21 ORGANISASI PERUSAK DUNIA (oleh Rajut Publishing House), sedangkan judul aslinya THE SECRET SOCIETIES HANDBOOK (oleh Cassel Illustrated, A Division of Octopus Publishing Group Limited), karya Michael Bradley. Edisi terjemahan itu saya beli dengan harga Rp. 45.000,- di Gramedia, dan entah kenapa sampai sekarang belum masuk ke toko buku langganan saya di Shopping Book Centre, sehingga saya bisa mendapat harga lebih murah. Memang, salah satu sebab buku terjemahan itu menjadi mahal karena edisinya yang lux, beberapa lembar halamannya memakai kertas licin, satu hal yang sebenarnya tidak perlu, karena dengan memakai kertas biasa pun sudah mencukupi dan bisa menekan harganya, itu jika tujuan penerjemahan dan penerbitan buku itu adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Tapi jika ada motif meraih keuntungan ya, itulah bisnis.

Memang, sejujurnya saya kecewa dengan buku itu. Penerjemahnya – mohon maaf kalau saya menyinggung anda, sayapun pernah berprofesi sebagai penerjemah dan editor satu novel konspirasi yang, tak perlu saya sebut judulnya disini, dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris dengan tingkat kesulitan yang tentunya sedikit lebih tinggi dibanding pekerjaan anda kali ini – terkesan dikejar deadline sehingga “lupa” melakukan riset dan saya lihat tidak punya kemampuan yang cukup dalam masalah secret societies. Benar-benar hanya meng-Indonesia-kan kata-kata dalam buku asli, tapi tidak menjembatani maksud pengarangnya, padahal penerjemahan kata-per-kata secara total dalam dunia penerjemahan Inggris-Indonesia bisa dikatakan tak mungkin dilakukan. Menjadi semakin lucu saja karena terdapat juga penerjemahan proper name, yang seharusnya tidak boleh diterjemahkan begitu saja (lebih baik ditulis aslinya lalu diberi footnote atau penjelasan dalam kurung), misalnya The Aquarian Conspiracy diterjemahkan sebagai The Aquarium Conspiracy (padahal ini adalah judul sebuah buku), Knight (ini nama orang) diterjemahkan menjadi “para jagoan”, Illuminati diterjemahkan menjadi Illuminasi,dan seterusnya, entah apa maksudnya ini.

Maaf beribu maaf, bukan saya tidak menghargai profesi penerjemah. Saya sejujurnya melihat profesi tersebut sangat mulia, bahkan selevel mujahid malah, karena bertugas menjembatani komunikasi antara pemakai dua bahasa yang tidak saling memahami. Dalam paragraf ini saya ingin memberitahu bahwa, banyak penerjemah di Indonesia yang tidak mengetahui kewajiban-kewajiban dan hak-haknya sehingga sering menjadi korban konspirasi penerbit berorientasi keuntungan duniawi semata, seperti yang pernah terjadi pada saya dan seorang teman yang bergabung dengan Mr. Joe Jussac untuk menerjemahkan novel konspirasi yang telah saya singgung di atas. Hak-hak penerjemah dilindungi Undang-undang Indonesia maupun Internasional. Hak-hak tersebut antara lain: hak untuk diakui sebagai karya tersendiri, hak untuk meminta waktu yang mencukupi, hak untuk disediakan referensi yang mendukung penerjemahan, hak untuk mendapat uang muka dan royalty, hak untuk dijamin kebutuhannya selama proses penerjemahan, hak untuk mendapat kontrak tersendiri dengan penerbit yang akan menerbitkan hasil terjemahan [catatan: khusus untuk seorang penulis dan seorang pemilik penerbit buku Islam Indonesia terkemuka, ini hak-hak penerjemah yang diatur undang-undang nasional dan internasional, bukan akal-akalan saya sendiri. Tolong hentikan kezhaliman anda selama ini dan kembalikan hak-hak tersebut pada penerjemah-penerjemah buku-buku yang anda terbitkan sebelum kami bertiga masuk.] dan sebagainya.

Namun jangan keburu senang dulu, karena penerjemah pun diikat dengan syarat-syarat minimal, diantaranya: menguasai bahasa sumber dengan baik (dalam konteks ini bahasa Inggris), menguasai bahasa sasaran dengan baik (dalam konteks ini bahasa Indonesia), mempunyai penguasaan materi yang standar (dalam hal ini 21 secret societies yang dibahas dalam buku itu), mempunyai akses pada referensi yang digunakan penulis aslinya (atau minimal internet untuk pencarian referensi), akses pada penulis asli (untuk menanyakan makna-makna istilah khusus yang dipakainya), dan masih banyak lagi. Itu saja yang sedikit perlu diketahui tentang penerjemahan, karena ini bukan artikel linguistik meski saya memang anak bahasa yang menyelesaikan D3 saya dengan TA (Tugas Akhir, semacam skripsi) mengenai masalah kesalahan terjemahan.

Saya teringat beberapa buku terjemahan dalam masalah secret societies and conspiracies sebelumnya yang bermasalah semacam itu, diantaranya: THE PROTOCOLS OF THE MEETINGS OF THE ELDERS OF ZION terbitan PT Hikmah yang menjadi bonus buku induknya THE INTERNATIONAL JEW ABRIDGED EDITION karya Henry Ford (saya mempunyai copy buku aslinya karena kebaikan seorang sahabat senior saya, bang Indra Adil), yang banyak sekali kesalahan fatalnya, salah satunya yaitu frase DESTRUCTIVE EDUCATION diterjemahkan menjadi PENGHANCURAN PENDIDIKAN, sehingga perlu saya angkat sebagai tema untuk Tugas Akhir saya. Lalu buku berjudul BAYANG-BAYANG GURITA: MENGUNGKAP PERGERAKAN FREEMASON DAN ORGANISASI ANTI ISLAM DUNIA terbitan Iqra Insan Press karya Jerry D. Gray, yang juga memuat banyak penerjemahan proper name yang malah membingungkan bagi orang seperti saya, sehingga mengurangi kekayaan muatannya yang sebenarnya cukup informatif dan edukatif. Ini sungguh sangat disayangkan, mengingat Indonesia sedang butuh buku-buku semacam ini.

Sungguh, saya tidak bermaksud meragukan kemampuan para penerjemah tersebut. Buktinya mereka “bisa” menerjemahkan proper name-proper name yang saya sendiri “tidak mampu” menerjemahkannya, karena beban yang disandang pemilik nama-nama tersebut. Seperti halnya penerjemah pertama novel konspirasi yang pernah saya garap bersama mr. Joe Jussac dulu, yang dengan “berani” menerjemahkan ayat-ayat Al-Qur’an dan Injil yang saya sendiri masih “takut” untuk menerjemahkannya tanpa memakai kitab-kitab suci tersebut versi bahasa sasaran (bahasa Inggris)-nya waktu itu. OK, sudah cukup curhatnya. Sekarang saatnya untuk memenuhi permintaan teman-teman yang “perlu” komentar saya tentang buku terjemahan berjudul SECRET SOCIETIES: 21 ORGANISASI PERUSAK DUNIA tersebut. Mohon digarisbawahi bahwa saya tak hendak menggurui anda seolah-olah saya paling pakar dalam masalah ini di Indonesia. Saya hanya berusaha memenuhi permintaan teman-teman semua. Berikut komentar saya, generally not specifically:

a. Halaman 7, bagian DAFTAR ISI, ada beberapa hal yang cukup “mencengangkan” bagi saya. Pertama The Assasin diterjemahkan menjadi “Mesin Pembunuh”. Saya tidak pernah menemui kata bahasa Inggris “Assasin” dari kamus WEBSTER NEW WORLD, LONGMAN, maupun OXFORD, atau di buku-buku mengenai secret societies lainnya, entah di kamus-kamus dan buku-buku lain. Kalaupun apologinya salah ketik, seharusnya Microsoft Word yang dipakai untuk mengetik memberi garis bawah merah pada kata itu, entah kalau fungsi spell-check nya dimatikan. Sejauh ini, yang saya ketahui adalah “Assassin.” Terjemahan The “Assasin” sebagai “mesin pembunuh” saya rasa juga tidak tepat, karena assassin dipakai dengan makna pembunuh dipakai sebagai kata benda dalam bahasa Inggris, dan sebagai kata benda (noun) biasa bukan sebagai sebuah proper name, Assassin tidak perlu memakai huruf A capital didepannya.

Lalu The Biderbergers yang diterjemahkan sebagai kelompok Hiderbergers, saya pikir ini cuma salah ketik saja. Yang benar yaitu The BILDERBERGERS/BILDERBERG.

Berikutnya, The Knight Templar diterjemahkan sebagai “Komplotan Jawara Templar.” Agak lucu bagi saya kata Knight diterjemahkan sebagai “Jawara” disini, sedangkan di halaman lain diterjemahkan sebagai “Jagoan” (saya bahas di bagian lain artikel ini). Ada istilah lain dalam bahasa Indonesia yang sebenarnya cukup popular untuk meng-Indonesia-kan kata Knight dalam konteks ini, yaitu “Ksatria.”

b. Halaman 8. Ada frase Majestik-12 The Abiary and The Aquarium. Ini membuat saya ketawa, hahaha, karena saya bingung ini bahasa apa. Setahu saya tidak ada kata “majestik” dalam bahasa Inggris, melainkan “majestic.” Lalu the Abiary dalam konteks secret societies juga tidak ada, karena setahu saya adalah “Aviary.” Terakhir, yang membuat saya benar-benar sakit perut, “the Aquarium”, yang meskipun ada dalam bahasa Inggris, tapi dalam masalah secret societies yang saya tahu adalah The Aquarian (pembahasan agak detail ada di bagian lain artikel sambungan nanti, insyaAlloh).

Berikutnya, The Order of Skull and Bones yang diterjemahkan sebagai “Komplotan Tengkorak dan Tulang-belulang,” yang seharusnya tidak usah diterjemahkan saja karena para pemerhati secret societies di Indonesia tentunya sudah paham dengan kelompok yang bermarkas di Yale University ini.

Lalu, The Round Table diterjemahkan menjadi “Komplotan Meja Bundar”, serta Trilateral Commission diterjemahkan menjadi “Komplotan Komisi Trilateral”, yang seharusnya juga tak perlu diterjemahkan. Tapi lucunya ada 2 proper name dalam bahasa latin yang mendapat perlakuan yang berbeda disini, yaitu Sionus Prioratus yang diterjemahkan sebagai “Komplotan Biarawan Sion”, yang memang sewajarnya diberi terjemahannya karena dalam buku-buku berbahasa Inggris memang sering disebutkan “Prieure de Sion (Priory of Sion),” namun sayangnya, untuk Opus Dei yang tidak diberi terjemahannya, yang seharusnya (kalau konsisten) dikasih kata “Pekerjaan/Karya Tuhan” dalam tanda kurung. Disini letak ketidak-konsistenan penerjemahnya (atau mungkin ke-belum tahu-annya).

c. halaman 14, bagian KATA PENGANTAR, ada kata yang sangat mengganggu, “bid’ah” yang saya sangat yakin merupakan terjemahan dari kata “heresy”. Kesalahan umum dalam buku konspirasi bahasa Indonesia. Padahal ketika kita melihat substansinya, “bid’ah” dan “heresy” merupakan dua kata yang jauh berbeda, baik penggunaannya maupun makna yang dikandungnya, kecuali anda pemakai “Trans-Religion Dictionary”, alias Kamus Lintas Agama yang dikembangkan dari Fiqh Lintas Agama, haha, bercanda. Jangan dianggap serius anak kalimat terakhir tadi, saya lagi iseng aja.

d. dalam bab Bohemian Club, halaman 37-44, memang disebutkan ada The Great Owl of Bohemia, yang dipuja anggota Bohemian Club, tapi sepertinya Michael Bradley lupa menyebutkan Moloch, dewa Israel yang diwakili burung hantu yang “disembah” tersebut.

e. halaman 68, John Robison penulis buku PROOFS OF A CONSPIRACY yang menguak tabir Illuminati Bavaria, dikatakan sebagai ahli kriminologi, padahal dia seorang Professor Natural Philosophy dan Secretary of the Royal Society of Edinburgh seperti yang tercantum pada title page bukunya tersebut. Apakah saya yang kurang membaca atau Michael Bradley yang salah ketik, atau penerjemahnya yang error disini? Original manuscript please…

f. dalam bab Freemasonry, halaman 72-84, banyak hal lucu yang sangat mengganggu. Karena saya agak lama “bergelut” dengan Secret Society yang satu ini, saya menemukan beberapa hal agak aneh bagi saya. Seperti sebelumnya, saya belum tau siapa yang harus bertanggungjawab disini, yang jelas, hati-hati ketika membaca bagian ini.

Pertama, Bradley lupa menjelaskan kenapa Freemasonry merupakan secret society, bukannya open society with secrets seperti apologi Freemasonry selama ini. Argument kenapa Freemasonry bukan secret society dengan pengajuan bukti mereka memproduksi majalah, nampang di iklan, dan sebagainya seperti yang sering Freemason ajukan harus diberikan counter yang memadahi supaya publik tidak bingung. Inilah satu kekhilafan fatal yang bisa membuat bab ini mudah di-counter oleh Freemason yang tidak terima “organisasi”nya dinyatakan sebagai secret society. Dan lagi, ketika hal ini dipatahkan, paragraf-paragraf berikutnya menjadi tidak ada maknanya lagi.

Kedua, ada peristilahan-peristilahan yang diterjemahkan secara kacau dalam bab ini secara umum. Ini menunjukkan bahwa sang penerjemah kurang mengetahui perbedaan makna Freemasonry, Freemason, Mason, Masonic, atau Vrijmetselaar. Istilah-istilah tersebut berbeda penggunaannya dan maknanya, jadi harus dibedakan penggunaannya, jangan asal tidak monoton hasil terjemahannya saja.

Ketiga, pada halaman 75, paragraf ke 3, ada kalimat “…empat komplotan di Inggris pertama kali berkoloni membentuk Great Britain (Kelompok Agung Serikat)”. Bagi pembelajar awal, kalimat ini sangat membingungkan. Seandainya saya dipercaya menjadi editornya, tentu akan saya ubah kalimatnya menjadi “empat loge (loji) bersatu membentuk untuk pertama kalinya apa yang kita kenal sebagai UGLE (United Grand Lodge of England, Loji Agung Inggris Bersatu) sekarang.”

Keempat, masih di halaman yang sama, paragraf terakhir, kalimat pertamanya berbunyi “Dalam The Hiram Key disebutkan bahwa para jagoan dan Lomas adalah orang-orang yang mengetahui cetak biru Freemasonry di bangunan Rosslyn Chapel dekat Edinburgh, Skotlandia, pada pertengahan abad ke 15.” See? Betapa “lacking of knowledge on what we are translating” membuat hasil terjemahan menjadi kacau balau, tidak hanya membuat buku asli kehilangan esensinya, tapi juga menyesatkan pembaca awam yang baru belajar tentang masalah ini. THE HIRAM KEY merupakan buku yang ditulis oleh dua Freemasons bernama Christopher Knight dan Robert Lomas, bukanlah buku yang tidak popular dalam dunia Freemasonry. Tapi terjemahan itu terlalu berani sehingga nama belakang salah satu penulisnya, Knight, diterjemahkan menjadi “para jagoan” sehingga kalimat tersebut menjadi menyesatkan, karena saya yakin, setelah nama tersebut diterjemahkan, sang penerjemah itu akan kebingungan sendiri, sehingga lanjutan kalimat berikutnya bukan lagi terjemahan dari buku asli, melainkan kalimat penerjemah sendiri yang dipantas-pantaskan supaya tidak kelihatan terlalu jauh dari text asli. Saya hanya bisa menduga (karena belum mempunyai buku aslinya) bahwa kalimat terjemahan tersebut seharusnya berbunyi kurang lebih “dalam Hiram Key, disebutkan oleh Knight dan Lomas bahwa mereka adalah orang-orang yang mengetahui cetak-biru Freemasonry di Kapel Rosslyn…” Dalam paragraf yang sama halaman berikutnya pada baris pertama, ada kalimat “…itu juga disebabkan para Masonic merahasiakan…” yang mungkin seharusnya berbunyi “…itu juga disebabkan karena para Mason merahasiakan…” karena “Masonic” merupakan adjective bin kata sifat, bukan noun binti kata benda. Masih dalam paragraf yang sama, kalimat ketiga berikutnya berbunyi “Selanjutnya para jagoan dan Lomas disebut para Masonic.” dimana kemungkinan kalimat tersebut seharusnya berbunyi “Knight dan Lomas menyebutnya sebagai Mason.” Benar-benar sebuah paragraf yang memusingkan, original text please…

Kelima, pada halaman 83 dijelaskan mengenai struktur kederajatan dalam Freemasonry dengan 2 paragraf yang kacau sehingga membuat bingung para novice learners on secret society. Paragraf kedua halaman tersebut memuat informasi bahwa “ada 3 strata dasar Freemasonry, yang disebut blue lodge. Blue lodge tersebut dibagi menjadi tiga strata, Entered Apprentice, Fellow Craft dan Master Mason. Strata selanjutnya adalah York Rite yang terbagi menjadi 10 strata. Selanjutnya adalah Scottish Rite yang memiliki 32 tahap ritual.” Kerancuan yang entah disebabkan penerjemahannya atau memang aslinya ini perlu saya jelaskan sebagai berikut: benar ada 3 tingkatan derajat dasar untuk hampir semua Ritus (terjemahan dari Rite) Freemasonry yang terdapat di dunia. Namun perlu digaris-bawahi bahwa, Scottish Rite dan York Rite bukan hanya dua-duanya ritus yang dikenal dalam Freemasonry. Selain itu, Scottish Rite bukan lanjutan dari York Rite, sebagaimana yang dikesankan oleh terjemahan buku Michael Bradley, dengan kata “selanjutnya” pada awal kalimat terakhir paragraf tersebut. Yang benar adalah, setelah mencapai derajat Master Mason (derajat ketiga tingkatan dasar/blue lodge), seseorang diijinkan memilih untuk melanjutkan karirnya baik ke Scottish Rite (sampai maksimal 32 derajat – derajat ke 33 merupakan derajat “kehormatan” yang tidak bisa dicapai setiap Freemason 32 derajat, sehingga jangan berpikir ada proses menuju ke derajat tersebut), York Rite (sampai maksimal 13 derajat), atau Ancient and Primitive Rite of Memphis Misraïm (sampai maksimal 99 derajat), dan sebagainya.

Keenam, pada paragraf berikutnya masih pada halaman yang sama. Ada informasi “siapapun yang sudah melalui seluruh tahap itu akan sampai ke tahap 33, tahap tertinggi…” Lalu ada kalimat lagi “Siapapun yang bisa meraih tahap 33 bisa bergabung dengan para Shriner (orang-orang yang memiliki strata tinggi). Strata Masonic berikutnya tidak bisa diketahui publik, karena sangat rahasia.” Ada 3 hal yang perlu saya klarifikasi disini. Satu, 33 derajat Scottish Rite bukanlah derajat tertinggi dalam Freemasonry, melainkan derajat tertinggi Scottish Rite Freemasonry, karena hampir semua Ritus Freemasonry (termasuk Ancient and Primitive Rite of Memphis Misraïm yang mempunyai 99 derajat) yang ada di dunia masih termasuk kedalam jenjang Freemasonry terendah, FREEMASONRY SIMBOLIK UMUM, dibawah FREEMASONRY ROYAL (KERAJAAN), dan tertinggi FREEMASONRY UNIVERSAL (3 jenjang ini dibahas dalam beberapa buku seperti RAHASIA GERAKAN FREEMASONRY DAN ROTARY CLUB karya Muhammad Fahim Amin, GERAKAN FREEMASONRY karya Muhammad Safwat As Saqa Amini dan Sa’di Abu Habib, JARINGAN GELAP FREEMASONRY DAN PERKEMBANGANNYA HINGGA KE INDONESIA karya A.D. El Marzdedeq, KEBANGKITAN FREEMASON DAN ZIONIS DI INDONESIA: DIBALIK KERUSAKAN AGAMA-AGAMA karya mas Herry Nurdi, dan sebagainya). Dua, Shriner merupakan salah satu appendant body Freemasonry yang nama resminya yaitu Ancient Arabic Order of the Nobles of the Mystic Shrine. Didirikan tahun 1871, oleh dua orang Dr. Walter M. Fleming, M.D., and William J. Florence, dan sering disalah-kaprahkan sebagai Ritus Islam dalam Freemasonry. Sampai tahun 2000, keanggotaannya memang masih terbatas pada mereka yang sudah mencapai 33 derajat Scottish Rite atau 13 derajat York Rite (bukan hanya Scottish Rite), namun setelah itu (sudah berjalan kurang lebih 8 tahun sampai tahun ini), siapapun yang sudah mencapai derajat ketiga dasar (Master Mason) bisa langsung masuk Shriner. Ini jelas kekurangan Michael Bradley yang menggunakan data yang, maaf, kadaluwarsa. Tiga, appendant body dalam Freemasonry bukan cuma Shriner. Masih ada yang disebut Mystic Order of Veiled Prophets of the Enchanted Realm (atau yang terkenal sebagai Grotto), Order of Quetzalcoatl, Swedenborgian Rite, Royal Order of Jesters, dan sebagainya. Itu saja respon saya terhadap bab mengenai Freemasonry secara sangat ringkas.

g. halaman 88, bab tentang The Golden Dawn, pada baris keenam dari atas ada istilah “buku suci Freemasonry”, dan beberapa baris berikutnya pada paragraf yang sama ada istilah “buku suci Masonic”. Ketidak-konsistenan penerjemahan ini bagi saya terasa aneh, dan saya sempat berpikir agak lama apa yang dimaksud dengan “buku suci Masonic” tersebut. Setelah relaksasi agak lama dan membaca lagi buku-buku tentang Freemasonry lainnya saya baru temukan ternyata 2 istilah itu kemungkinan sangat besar adalah terjemahan dari MASONIC BIBLE (Injil Masonik). Kesimpulan saya tersebut ternyata cocok ketika saya cross-check ke beberapa buku yang membahas tentang The order of the Golden Dawn, finally… Selain itu, sistem kederajatan The Golden Dawn yang tidak diberikan oleh Michael Bradley akan saya berikan pada beberapa paragraf selanjutnya, insyaAlloh.

Lalu pada halaman 89. Ada pembahasan tentang Sephiroth. Sephiroth dalam Kaballah memang terdiri atas 10 poin, tapi Michael Bradley lupa menyebutkan ada 2 versi sephiroth yang eksis. Dua versi tersebut yaitu: (dikutip dari Wikipedia dengan entry Sephirot)

Sephiroth berdasar Rabbi Moses ben Jacob Cordovero:

Keter – Crown – Divine Plan/ Creator/ infinite light/ Ehyeh Asher Ehyeh – I AM THAT I AM (Supreme/ Total Consciousness)
Chokmah – Divine Reality/ revelation/ Yesh me-ayin – being from nothingness (Power of Wisdom)
Binah – Understanding/ repentance/ reason (Power of Love)
Chesed – Mercy/ Grace/ Love of (intention to emulate) God (Power of Vision)
Gevurah – Judgment/ strength/ determination (Power of Intention)
Tipheret – Symmetry/ balance/ compassion (Creative Power)
Netzach – Contemplation/ Initiative/ persistence (Power of the Eternal Now)
Hod – Surrender/ sincerity/ steadfastness (Intellectual/ Observational Power)
Yesod – Foundation/ wholly remembering/ coherent knowledge (Power of Manifesting)
Malkuth – Lower Crown – Kingdom/ physical presence/ vision and illusion (Power of Healing/ Accomplishment/ Level of Realization of Divine Plan)

Sephiroth berdasar Rabbi Isaac Luria:

Chokmah – Divine Reality/ revelation/ Yesh me-ayin – being from nothingness (Power of Wisdom)
Binah – Understanding/ repentance/ reason (Power of Love)
Da’at – Knowledge, the bridge between the intellect and emotion
Chesed – Mercy/ Grace/ Love of (intention to emulate) God (Power of Vision)
Gevurah – Judgment/ strength/ determination (Power of Intention)
Tipheret – Symmetry/ balance/ compassion (Creative Power)
Netzach – Contemplation/ Initiative/ persistence (Power of the Eternal Now)
Hod – Surrender/ sincerity/ steadfastness (Intellectual/Observational Power)
Yesod – Foundation/ wholly remembering/ coherent knowledge (Power of Manifesting)
Malkuth/ Lower Crown – Kingdom/ physical presence/ vision and illusion (Power of Healing/ Accomplishment/ Level of Realization of Divine Plan)

h. Pada halaman 96, bab tentang Illuminati, Michael Bradley mengawali penjelasannya tentang Illuminati dengan kalimat “organisasi rahasia paling kuat.” Tidak terlalu jelas maksudnya, karena kenyataannya banyak organisasi yang dicap sebagai Illuminati (bentuk plural dari Illuminatus dalam bahasa Latin, yang bermakna yang tercerahkan, sebanding dengan istilah Gnostik maupun Buddha), dan terkadang istilah Freemasonry pun sering dipakai secara interchangeable dengan Illuminati. Ini bikin kacau. Sebelum tahun 1776 dimana “Illuminati” (saya kedepan akan menyebutnya Bavarian Illuminati/ Bav Illuminati) “muncul), pada masa Inquisisi muncul gerakan Kristen bernama Alumbrados (bahasa Spanyol yang artinya tercerahkan juga). Rosicrucian pun sering dikatakan sebagai Illuminati, karena berhubungan dengan pengetahuan esoterik dan pencerahan. Dari sini, bukunya Bradley tidak memberikan hal baru yang memudahkan pembacanya untuk mengetahui secara pasti apa itu “Illuminati” (dalam konteks ini bav Illuminati).

Lalu pada halaman 98, dalam paragraf kedua ada informasi bahwa Illuminati meniru struktur organisasi Jesuits dan Freemasonry. Dalam beberapa hal memang mirip, tapi tanpa chart, bagaimana para novice bisa mengetahui letak kemiripannya. Coba kita buktikan dengan melihat beberapa struktur kederajatan berikut ini: (untuk Freemasonry Scottish, York, dan Memphis Mishraim Rite anda bisa baca lagi pada artikel saya BEBERAPA VERSI STRUKTUR TINGKATAN KEDERAJATAN DALAM FREEMASONRY di blog ini. Artikel ini sekaligus sebagai tambahan tentang sistem kederajatan yang ada dalam The Golden Dawn yang belum terdapat dalam artikel tersebut. Untuk struktur Jesuit, saya lupa dimana saya menyimpannya, kalau sudah ketemu insyaAlloh akan saya update bagian ini.)

Sistem Kederajatan ILLUMINATI [John Robison, PROOFS OF A CONSPIRACY: halaman 135]

Tingkat NURSERY:

Preparation

Novice
Minerval
Illuminatus Minor

Tingkat MASONRY

Symbolic

Apprentice
Fellow Craft
Master

Scotch

Illuminatus Major, Scotch Novice
Illuminatus Dirigens, Scotch Knight

Tingkat MYSTERIES

Lesser

Presbyter
Priest
Prince
Regent

Greater

Magus
Rex

Sistem Kederajatan: [David A. Barret, A BRIEF HISTORY OF SECRET SOCIETIES: halaman 213]

SOCIETAS ROSICRUCIANA ——- GOLDEN DAWN

FIRST ORDER —————————– OUTER ORDER
———————————————– 0 º = 0 º Neophyte
I. Zelator ———————————- 1 º = 10 º Zelator
II. Theoricus  —————————– 2 º = 9 º Theoricus
III. Practicus —————————– 3 º = 8 º Practicus
IV. Philosophus ————————– 4 º = 7 º Philosophus

SECOND ORDER ————————– SECOND ORDER
V. Adeptus Minor ———————– 5 º = 6 º Adeptus Minor
VI. Adeptus Major ———————- 6 º = 5 º Adeptus Major
VII. Adeptus Exemptus —————- 7 º = 4 º Adeptus Exemptus

THIRD ORDER —————————- THIRD ORDER
VIII. Magister Templi —————— 8 º = 3 º Magister
IX. Magus ——————————— 9 º = 2 º Magus
———————————————- 10 º = 1 º Ipsissimus

Tiga sistem tersebut saya rasa sudah cukup sebagai perbandingan kederajatan dalam Illuminati, yang dinyatakan Bradley mengadopsi sistem yang terdapat dalam Freemasonry. Perlu diperhatikan, Magus sebagai tingkatan derajat yang tinggi dalam ketiga “organisasi” tersebut juga dipakai sebagai tingkatan derajat tertinggi (derajat kelima) dalam Church of Satan (Gereja Setan) bikinan Anton Svandor LaVey. Apakah ini menunjukkan bahwa mereka punya satu hubungan dekat? Mungkin saja, sebab ada beberapa referensi mengenai masalah hubungan antara Freemasonry dan Church of Satan, terutama terkait dengan simbol, yang belum akan saya bahas disini, mohon maklum.

i. halaman 105, bab tentang KNIGHTS TEMPLAR, pada paragraf pertama disebutkan bahwa “para Templar mempelopori banker modern dengan menemukan sistem kredit”. Perlu dijelaskan bahwa, memang sistem perbankan modern – hampir disepakati secara umum oleh para peneliti masalah Secret Societies and Conspiracies – diadopsi dari sistem yang digunakan Templar. Namun John J. Robinson dalam bukunya BORN IN BLOOD: halaman 74, menyatakan bahwa kegiatan keuangan yang dilakukan para Templar tidak sepenuhnya sesuai dengan kegiatan perbankan yang kita kenal sekarang (penjelasan mengenai masalah ini akan saya sampaikan dalam artikel lain, insyaAlloh).

Pada halaman 111, disebutkan bahwa Templar difitnah Philip IV yang berhasil meyakinkan Paus Clement V bahwa Templar mengancam eksistensi kepausan, sehingga memicu penghapusan besar-besaran terhadap Ordo ini. Argumen ini sering dipakai kalangan Gereja yang melakukan pembelaan terhadap Templar yang “digambarkan secara salah” dalam novel THE DA VINCI CODE karya Dan Brown. Argumen lain yang sering dipakai oleh para pembela kesucian Templar yaitu, Paus Clement V tidak berdaya ketika Philip IV memaksa untuk membubarkan Templar [baca dalam THE DA VINCI CODE DAN TRADISI GEREJA: halaman 129-130, karya Nancy de Flon dan John Vidmar, terbitan Kanisius, misalnya. Buku itu sangat mencengangkan karena selain membela Templar – yang sebenarnya juga membantai kaum Yahudi dan Kristen dalam invasi mereka ke Yerusalem – pengarangnya juga memuat “fakta” yang menyebabkan Perang Salib terjadi, yaitu karena pada tahun 1009 hakim memerintahkan penghancuran Holy Spulchre Church di Yerusalem, dan sampai tahun 1014 sekitar 30.000 Gereja di Yerusalem dibakar atau dijarah (halaman126 buku itu). Ini fakta yang mengejutkan saya karena hampir di setiap referensi tentang Crusade – baik dari penulis muslim maupun non muslim – pemicunya adalah kaum Kristen. Emang ada 30.000 Gereja ya di Yerusalem waktu itu? Kok saya belum tahu hal itu sebelum ketemu buku pembela Templar itu? Bisakah saya meminta daftar ke 30.000 gereja itu, karena Islam melarang muslim untuk, salah satunya, mengganggu orang yang berlindung di tempat ibadah termasuk Gereja. Kalau benar itu dibakar dan dijarah muslim, gila bener tuh muslim.]

j. Secara umum buku ini kurang lengkap karena, meski mencantumkan 21 organisasi perusak dunia, namun tidak mencantumkan beberapa secret societies yang juga berpengaruh seperti: Thule Society, Kabbalah, Theosophy, Jesuit, Zionist, organisasi-organisasi intelijen seperti CIA, MI-5, MI-6, MOSSAD, KGB, Royal Society (Mystery School/Invisible College), dan masih banyak lagi. Melihat ketebalan buku yang hanya 212 halaman saja, judul terjemahannya terkesan seperti dipaksakan karena tidak memakai kata ikhtisar / pengenalan ringkas / semacamnya. Dibandingkan dengan buku berjudul SECRET SOCIETIES: INSIDE THE WORLD’S MOST NOTORIUS ORGANIZATIONS karya John Lawrence Reynolds tebalnya sampai 320 halaman meski hanya membahas 14 secret societies, atau RULE BY SECRECY: THE HIDDEN MYSTERY THAT CONNECTS THE TRILATERAL COMMISSION, THE FREEMASONS, AND THE GREAT PYRAMIDS karya Jim Marrs yang berketebalan 468 halaman, buku ini hanya menjadi semacam pengantar saja, tak lebih.

Sementara ini saja dulu. Untuk secret societies lainnya akan saya bahas dalam lanjutan artikel ini, KRITIK TERHADAP TERJEMAHAN BUKU SECRET SOCIETIES TERBARU (BAGIAN II), insyaAlloh, termasuk daftar referensi yang saya pakai dalam menulis kritik ini. Saat ini saya masih ada beberapa kesibukan, dan perlu diingat, mengkritik suatu buku lebih mudah daripada menulis suatu buku itu sendiri. Jangan menganggap bahwa seorang kritikus, termasuk saya sendiri, merupakan orang yang paling pakar dalam masalah ini. Walau bagaimanapun saya juga bisa salah, karena itu kaum Muslimin diminta untuk ber “Amar Ma’ruf Nahi Munkar.” Saya, walau bagaimanapun insyaAlloh berada dalam satu front dengan Michael Bradley yang menentang Secret Societies dan Conspiracies (Conspirators). Saya sangat menghargai karya-nya ini sebagai sebuah sumbangan intelektual yang cukup berharga, sebagaimana saya ingin tulisan-tulisan saya dihargai. InsyaAlloh karena kecintaan saya pada ilmu pengetahuanlah yang mendorong saya menulis artikel ini. Saya juga sangat menghargai hasil terjemahan ini sebagaimana hasil terjemahan-hasil terjemahan saya terdahulu ingin dihargai, sebagaimana saya menghargai profesi penerjemah sebagai mujahid-mujahidah dalam masalah penyampaian ilmu pengetahuan, karena tanpa mujahadah (bersungguh-sungguh), tidak mungkin seseorang menjadi penerjemah. Jika ada kata-kata saya yang menyinggung anda-anda dalam profesi sebagai penerjemah, mohon maafkan saya. Jika ada penerbit mau mempercayakan kepada saya (dan team) untuk menerjemahkan atau menyunting karya terjemahan tentang Secret Societies atau Conspiracies, insyaAlloh saya (kami) siap, supaya artikel-artikel semacam ini tidak perlu muncul lagi, dengan catatan, trauma saya dan teman-teman saya sesama penerjemah mengenai penghargaan profesi seperti yang pernah kami alami dulu bisa dihindarkan.

Berkenaan dengan ilmu pengetahuan, semoga hadits-hadits berikut bisa menjadi renungan:

Menuntut ilmu wajib atas tiap muslim (baik muslimin maupun muslimah). (HR. Ibnu Majah)

Seorang Arab Badui bertanya, “Kapankah tibanya kiamat?” Nabi Saw lalu menjawab, “Apabila amanah diabaikan maka tunggulah kiamat.” Orang itu bertanya lagi, “Bagaimana hilangnya amanat itu, ya Rasulullah?” Nabi Saw menjawab, “Apabila perkara (urusan) diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya, maka tunggulah kiamat.” (HR. Bukhari))

Barangsiapa ditanya tentang suatu ilmu lalu dirahasiakannya maka dia akan datang pada hari kiamat dengan kendali (di mulutnya) dari api neraka. (HR. Abu Dawud)

Yang aku takuti terhadap umatku ada tiga perbuatan, yaitu kesalahan seorang ulama, hukum yang zalim, dan hawa nafsu yang diperturutkan. (HR. Asysyihaab)

Orang yang paling pedih siksaannya pada hari kiamat ialah seorang alim yang Allah menjadikan ilmunya tidak bermanfaat. (HR. Al-Baihaqi)

Sedikit ilmu lebih baik dari banyak ibadah. Cukup bagi seorang pengetahuan fiqihnya jika dia mampu beribadah kepada Allah (dengan baik) dan cukup bodoh bila seorang merasa bangga (ujub) dengan pendapatnya sendiri. (HR. Ath-Thabrani)

Saling berlakulah jujur dalam ilmu dan jangan saling merahasiakannya. Sesungguhnya berkhianat dalam ilmu pengetahuan lebih berat hukumannya daripada berkhianat dalam harta. (HR. Abu Na’im)

Terimakasih kepada segenap pihak yang meminta pada saya untuk menulis artikel kritik ini. Amanah dari anda sekalian baru saya jalankan sekitar separuhnya saja. Mohon bantuan doanya supaya ada kesempatan dan kekuatan untuk menulis lanjutannya. (insyaAlloh to be continued…)

Posted by: Agung Prabowo | October 13, 2008

2 versi sepuluh program Freemasonry Internasional

A.D. El Marzdedeq dalam bukunya JARINGAN GELAP FREEMASONRY: SEJARAH DAN PERKEMBANGANNYA HINGGA KE INDONESIA halaman 77-91, dan Abdullah Pattani dalam bukunya FREEMASONRY DI ASIA TENGGARA halaman 17-19 yang dikutip oleh Ustadz Irfan S. Awwas dan Muhammad Thalib dalam buku DOKTRIN ZIONISME DAN IDIOLOGI PANCASILA: MENGUAK TABIR PEMIKIRAN POLITIK FOUNDING FATHER RI halaman 142-144, Freemasonry mempunyai 10 Program Internasional. Berikut ini saya cantumkan kedua versi Sepuluh program dari Freemasonry tersebut. Komentar dalam tanda [ ] merupakan komentar dari saya (Agung).

Versi buku JARINGAN GELAP FREEMASONRY: SEJARAH DAN PERKEMBANGANNYA HINGGA KE INDONESIA:

Program ini dalam istilah Freemasonry dinamakan Harar atau Satanim, berlambangkan gurita berkaki sepuluh ular berbisa berkepala sepuluh, dan hantu penerkam berkuku baja. Kesepuluh program tersebut yaitu:

Program Pertama

Program pertama dalam istilah Freemasonry dinamakan Takkim, yaitu:

1. Pada masa Isa a.s.

Orang-orang Yahudi dengan segala tipu daya ingin membunuh Nabi Isa a.s. diantaranya fitnahan keji “ingin menjadi Raja Yahudi”yang disampaikan pada penguasa Romawi. Tetapi Allah SWT menyelamatkan Nabi Isa a.s. dan gantinya Yudas tersalib di Golgota. Maka setelah tiadanya nabi Isa a.s., Yahudi berusaha menghancurkan ajaran [melalui Paulus dari Tarsus yang berebut pengaruh dengan Yesus dalam buku THE 100 karya Michael H. Hart yang tentu saja bukan orang Islam.] yang sudah disebarkan dengan “Takkim” yaitu:

a. Merusak ajarannya yang ada seperti menghalalkan yang halal dan sebaliknya.
b. Merusak akidah dengan doktrin Trinitas
c. Merusak Injil yang ada dengan Injil palsu
d. Saul (Paulus) dijadikan tandingan Nabi Isa a.s. [cek komentar saya sebelumnya]

2. Pada Masa Islam

a. Pada masa Rasulullah orang-orang Yahudi memupuk Munafiqin dan Muhadin. Mereka diantaranya berusaha menfitnah istri Nabi, mengacaukan ajaran Islam, memecah belah kaum Anshor dan Muhajirin.
b. Memecah belah Ali r.a dan Muawiyah r.a. sehingga Aisyah turun tangan.
c. Membuat ratusan hadist-hadist palsu, memasukkan dongeng Israiliyat merubah penafsiran Al-Quran dan sebagainya
d. Mendangkalkan aqidah umat dengan filsafat Yunani sehingga timbul aliran kerahiban, tarikat sufi, mu’tazilah dan sebagainya. Maka datanglah filsuf-filsuf Islam yang menguraikan akidah Islam dengan jalan filsafat Yunani, menuruti pikiran Aflatun (Plato), Aristun (Aristoteles) dan lainnya. [tak perlu dibahas lebih jauh, filsafat takkan ada habisnya selama orang masih punya otak. Silakan gunakan otak filsafat itu untuk berdebat di pengadilan Yaumil Hisab nanti kalau berani.]
e. Membuat lembaga pendidikan Islam yang dipimpin seorang alim didikan Freemasonry yang menafsirkan Al-Quran dan Al-Hadist dengan alam pikiran Freemasonry. [cek buku ADA PEMURTADAN DI IAIN karya Ustadz Hartono Ahmad Jaiz, pertimbangkan pengiriman dosen-dosen perguruan tinggi “Islam” ke misalnya, Universitas Leiden, McGill, Harvard, Sorbonne, dll di negeri barat lainnya untuk memperdalam ilmu “Islam” nya.]
f. Menghidupkan sunnah-sunnah jahiliah dengan alasan melestarikan adat istiadat nenek moyang. [pertimbangkan tahlilan, kenduri memperingati 40 hari, 100 hari, 1 tahun, 1000 hari, dst.]
g. Menjadikan Islam supaya tasyabbuh dengan Nasrani dan agama lain, diantaranya dengan memasukkan bentuk nyanyian Gereja ke Masjid, ulang tahun dan sebagainya [apakah memperdengarkan nasyid dalam acara-acara keagamaan di Masjid bisa dimasukkan kategori ini?]

Program Kedua

Program kedua dinamakan “Shada” dalam istilah Freemasonry berarti membentuk agama baru dan agama tandingan di seluruh dunia.

Salah satunya yaitu di India ketika Islam bangkit untuk kembali ke Al-Quran dan Hadist dan mengobarkan Jihad fisabilillah, pihak penjajah Inggris bekerja sama dengan Freemasonry mendirikan gerakan anti Jihad. Antara lain yaitu dengan menggalakkan sufi dengan perantara ulama bayaran anggota Freemasonry. Ditunjuknya seorang Freemason “Mirza Ghulam Ahmad”, ia mendakwakan dirinya sebgai Nabi akhir zaman, Budha Awatara, Krisna, dan semacamnya.

Rabithah Alam Islami yang bersidang di Makkah 14-18 Rabi’ul Awwal 1394 memutuskan bahwa Ahmadiyah itu bukan Islam dan berkaitan dengan Zionisme.

Dan kasus-kasus “aliran sesat Islam” yang beredar di Indonesia seperti sholat dua bahasa [Gimana Gus?] dan lainnya, kemungkinan besar berkaitan dengan program Freemasonry.

Program Ketiga

Program ketiga dinamakan Parokim, dalam istilah Freemasonry:

a. Membuat gerakan yang bertentangan untuk satu tujuan [cermati LSM-LSM beraliran “kiri” yang bertentangan secara ideologis dengan LSM-LSM “kanan”, mereka dapat dana gerakan dari mana]. Mengembangkan Freemasonry lokal dalam suatu negara dengan nama lokal, tetapi tiada lepas dari asas dan tujuan Freemasonry. [Pertimbangkan Opus Supremus, Rotary Club, Lions Club, JIL, dan sebagainya.]
b. Mendukung teori-teori bertentangan. [Cek kelahiran Komunisme dan Fascisme, teori linguistik Behaviourisme dan Transformative-Generative, dll]
c. Membangkitkan khurafat dan menyiarkan teori Sigmund Freud [psikologi yang dikembangkan dari naluri sex] dan Charles Darwin [evolusionisme yang banyak dibantah oleh kalangan beragama, dari Islam misalnya Harun Yahya dengan berbagai bukunya, dari Kristen misalnya Caryl Matrisciana dan Roger Oakland dengan bukunya THE EVOLUTION CONSPIRACY: REVEALING THE HIDDEN AGENDA TO DECEIVE MANKIND] sehingga antara antara Ilmu pengetahuan dan agama bersaing, kalah mengalahkan. [cek misalnya dalam novel Dan Brown, ANGELS AND DEMONS]

Program Keempat

Program keempat dinamakan Libarim, dalam istilah Freemasonry :

a. Melenyapkan etika klasik yang mengekang pergaulan muda-mudi, termasuk melalui penyebaran kebebasan seksual [See? Apakah pergaulan bebas terjadi begitu saja secara KEBETULAN, bukannya tanpa scenario?]
b. Menghapus hukum yang melarang kawin antar-agama untuk menurunkan generasi bebas agama [salah satu program JIL]
c. Pengambangan pendidikan seks di sekolah-sekolah
d. Persamaan hak antara laki-laki dan perempuan dalam hal “kedudukan waris” dan “pakaian” [salah satu program JIL]
e. Menggembalakan pemuda-pemudi ke dunia khayali, dunia musik, dan narkoba. [see? Pertimbangkan dunia keartisan.] Serta membuat bet satan (rumah setan) untuk menampung pemuda-pemudi kedalamnya. [cermati beberapa diskotik peredaran narkoba dan miras, diskotik tempat mencari mangsa untuk anggota Gereja Setan yang pernah menggegerkan Jakarta dan Manado.]
e. Mengorganisir kaum lesbian, gay, [ingat lagi insiden yang dilakukan oleh unsur mahasiswa IAIN Semarang] Lutherian serta pengakuan hak mereka dalam hukum. [cermati komentar-komentar oleh aktivis HAM yang membela mati-matian kepentingan mereka, apakah karena mereka memang ingin memanusiakan “manusia” ataukah kerena berada dalam satu team dengan kepentingan yang sejalan, atau yang lebih parah, apa karena dibayar?]

Program Kelima

Program kelima dinamakan Babill, dalam istilah Freemasonry yakni memupuk asas kebangsaan setiap bangsa dan menjaga kemurnian bangsa Yahudi. [Apakah ini sebuah peringatan atau ancaman terhadap anda yang berjiwa “nasionalis”? Apa-apa demi Negara, kapan demi Alloh atau demi Agama Islam nya? Apakah anda yang Nasionalis memahami bahwa kalian itu sedang dipecah belah? Buka mata anda, saudara-saudaraku sesama manusia…]

Program Keenam

Program Keenam ini dinamakan Onan dalam istilah Freemasonry:

a. Mengekang pertumbuhan bangsa Goyim (orang selain Yahudi) [pertimbangkan kembali program KB bagi anda umat Islam, dan ingatlah sebuah hadits yang menyuruh muslimin-muslimat untuk mempunyai keturunan yang banyak agar kelak bisa dibanggakan Nabi Muhammad diantara umat nabi-nabi yang lain. Baca sebuah buku kecil berjudul UPAYA MUSUH MENGHANCURKAN ISLAM MELALUI KELUARGA karya Sa’duddin as Sayyid Shalih untuk mengetahui busuknya program KB, termasuk hasil riset di Negara-negara barat.]
b. Menyuburkan perempuan-perempuan Yahudi menjadi peridi. [sungguh terbalik dengan Negara kita misalnya, yang begitu giat mendukung program KB.]

Program Ketujuh

Program ketujuh dinamakan protokol. Dalam istilah Freemasonry, protokol khusus untuk program bangsa Yahudi dalam Suhyuniah (zionisme) yang dimulai dengan pengantar protokol.

Isi protokol adalah tentang rencana Yahudi untuk menguasai dunia, diantaranya peghancuran ekonomi suatu negara, penghancuran moral suatu bangsa dan banyak lagi. Dengan program protokol bangsa Yahudi dapat menjadi penguasa ekonomi dunia, pengatur Politik dan penerangan dunia.

[Membahas The Protocols sangat kompleks dan tidak bisa saya berikan dalam kesempatan ini. InsyaAlloh pada lain kesempatan akan saya bahas semampu saya, amin.]

Program Kedelapan

Program kedelapan ini disebut Gorgah, dalam istilah Freemasonry :

a. Untuk merusak para pemimpin negara, ulama dan partai, mereka harus dijerumuskan dalam pasar seks dengan seribu satu jalan. Pepatah Yahudi mengatakan”jadikanlah perempuan cantik untuk alat suatu permainan siasat.” [cek kembali skandal Presiden Bill Clinton dengan Monica Lewinsky. Bagaimana dengan Gus Dur dan Ariyanti? Yahya Zaini dan Maria Eva?]
b. Membuat jerat dan jala seks bagi seseorang yang terhormat. Jika namanya disiarkan sehingga kehormatannya jatuh.
c. Menyebarkan agen Kasisah, yaitu intel Fremasonry untuk menghancurkan martabat lawan di tempat-tempat maksiat.
d. Mendirikan gedung perjudian terbesar dan modern. [Las Vegas?]
e. Melemahkan pasukan lawan dengan perempuan dan obat khusus. [Cek masalah vaksinasi yang tidak menyelesaikan masalah tapi justru mengakibatkan masalah kesehatan, atau fluoride yang tidak hanya membuat gigi kuat tapi juga membuat bodoh, menurut pakar-pakar kesehatan barat. Baca dalam misalnya, buku karya Jerry D. Gray BAYANG-BAYANG GURITA: MENGUNGKAP PERGERAKAN FREEMASON DAN ORGANISASI ANTI ISLAM DUNIA]

Program Kesembilan

Program kesembilan dinamakan Plotisme [saya lihat lebih tepat disebut floatisme, bukan plotisme.] yaitu:

a. Mendidik alim ulama Plotis yang pahamnya terapung ambang. [ustadz gaul yang ganteng, wangi, dan bersuara merdu, yang mengomentari secara positif tayangan khurafat bersampul “hidayah” apakah termasuk golongan ini?]
b. Alim ulama plotis itu disebarkan sebagai tenaga pengajar di sekolah-sekolah dan lembaga-lembaga Islam.
c. Alim ulama Plotis harus diangkat menjadi anggota kehormatan Freemasonry.

Program Kesepuluh

Program kesepuluh ini dinamakan Qornun, dalam istilah Freemasonry :

a. Orang-orang yang terpilih yang berbahaya bagi Freemasonry didukung agar menjadi kaya sehingga bergelimang harta, tetapi akhirnya diperas secara halus oleh suruhan Freemasonry
b. Memberi dana pendidikan bagi pendidikan agama dalam hal berniaga, bertani, dan sebgainya sehingga mereka sibuk dalam keduniaan. [cek Protocols of Zion]
c. Lawan-lawan Freemasonry agar terjerat riba dan bank Freemasonry
d. Menghasut dan memberi jalan dengan berbagai cara agar para pejabat bank diluar bank Yahudi melakukan korupsi sehingga bank tersebut hancur dan kelak bank itu dibantu oleh bank Freemasonry dengan ikatan yang kuat. Bank itu akan bersiri kembalio dengan tujuh puluh lima persen modal Yahudi. Kemudian pemimpin bank dan karyawan tersebut diberi ajaran Freemasonry dan menjadi anggotanya. [untuk point c. dan d., silakan dikonfirmasi dalam buku SATANIC FINANCE: TRUE CONSPIRACIES karya A. Riawan Amin.]

Kemudian, untuk versi FREEMASONRY DI ASIA TENGGARA dan DOKTRIN ZIONISME DAN IDIOLOGI PANCASILA: MENGUAK TABIR PEMIKIRAN POLITIK FOUNDING FATHER RI, sepuluh program tersebut adalah sebagai berikut:

Freemasonry Internasional mempunyai sepuluh gagasan yang tercantum dalam buku “Siasah Freemasonry” yang diarahkan oleh Khalel ibn. Khaled pada muka 123:

1. Menghancurkan semua partai, massa yang dianggap lawan Freemasonry itu dengan: kekuasaan, pecah belah atau perebutan kursi lalu membentuk organisasi atau partai tempat berteduh Freemasonry itu atau membuatnya sebagai pelaksana ide-ide Freemasonry. [inikah demokrasi yang dibanggakan sebagian kalangan Islam sebagai jalan tengah antara sosialisme dan fascisme?]

2. Mensekulerkan pemuda-pemuda Islam sehingga pemuda-pemuda itu walaupun mengaku beragama Islam tetapi antipati terhadap Islam dan mereka menentang Islam sebagai asas dan idiologi. [simak contoh kasus penolakan RUU APP oleh sebagian umat Islam sendiri atau statement Gus Dur dalam buku GUS DUR MENGHINA AL QUR’AN karya Ustadz Hartono Ahmad Jaiz tentang pemberlakuan syari’at Islam.]

3. Dalam keagamaan Freemasonry bergerak membuat agama bauran, memplotiskan ulama-ulama, sesungguhnya Freemasonry telah berhasil membuat agama baru Bahaiyah yang didirikan seseorang Freemason Abdulbaha dan Ahmadiyah didirikan oleh seorang Freemasonry India Mirza Ghulam Ahmad, yang radikal disebut aliran Qadyani dan yang halus disebut aliran Lahore. Biaya dakwah dan tablighnya itu dari Freemasonry International melalui penguasa Inggris. Freemasonry pun mensponsori terbentuknya tarekat-tarekat Islam yang berfatwa dan bergerak sejalan dengan ajaran Freemasonry itu, dibentuknya pada tahun 1946 gerakan Quraniyah dipimpin oleh Syekh Yakub dari Palestina, segala sesuatu harus berdasar Qur’an tanpa tafsir dan semua hadits Nabi saw ditolaknya, sehingga mereka shalat dan saum hanya berdasarkan Qur’an, tidak ada raka’at dalam shalat, tidak ada bacaan tertentu dalam shalat, tidak ada adzan, iqamat dsb. Untuk menjauhkan anak-anak muda dalam memahami Qur’an dan agar anggapan kepada Qur’an hanya sebagai kesusastraan purba, diadakanlah perlombaan baca Al-Qur’an, dan si pemuda-pemudi itu mau membaca al-Qur’an dan menghafal surat-surat tertentu sekedar hanya untuk mendapatkan piala dari panitia itu. Maka sesuailah dengan ramalan Nabi saw. bahwa: … tidak tertinggal Qur’an kecuali tulisannya.

4. Mengumpulkan dana dari umat beragama untuk menghancurkan agama itu sendiri, di Turki pun pernah dipungut zakat fitrah oleh ulama su’ yang diserahkan pada pemerintah di pergunakannya untuk menindas Islam. [Apa kasus korupsi dana ONH masuk dalam kategori ini]

5. Menghancurkan yang lama dan membuat yang baru artinya segala yang dianggap kuno dibuang dan segala yang dianggap baru dibangun. [Simak pernyataan Anand Khrisna yang mengatakan manusia sekarang diperbudak dogma-dogma yang sudah usang dalam bukunya TELAGA PENCERAHAN DI TENGAH GURUN KEHIDUPAN: APRESIASI SPIRITUAL TERHADAP TAURAT, INJIL, DAN AL-QUR’AN halaman 19 yang dikomentari oleh Ustadz Hartono Ahmad Jaiz dalam bukunya TASAWUF, PLURALISME, DAN PEMURTADAN halaman 136.]

6. Membuat yayasan-yayasan dan lembaga-lembaga sosial, kursus-kursus bahasa, pengkajian ilmiah dsb. Diterbitkannya buku-buku baru. [cek Asia Foundation, Ford Foundation, dan sebagainya. Banyak buku di perpus kampus saya dulu yang berstempelkan “SUMBANGAN DARI ASIA FOUNDATION”.]

7. Menghancurkan moral lama dan membuat moral baru yang disebut “Etika Internasional”. Dalam Etika Internasional itu banyak bertentangan dengan Islam seperti dalam bertoleransi dengan agama lain, tidak membeda-bedakan agama dan sebagainya. [pluralisme lagi, capek lagi deeh…]

8. Upacara-upacara lama digali kembali dan ia dianggap untuk menyaingi agama, kesyirikan dalam segala perkara diperkuatnya. [Labuhan, larungan, selamatan, tahlilan, dan sebagainya… potong ayam untuk menempati rumah baru, menanam kepala kerbau sebelum membangun pondasi sebuah rumah, ternyata ada programmernya ya…]

9. Menyebarkan kepornoan (pornografi) dalam segala bentuk seperti melalui film, buku-buku, gambar-gambar dan sebagainya. [wah wah wah, silakan baca kembali artikel saya sebelumnya, PORNOGRAFI DAN DUNIA SELEB: FRONT KONSPIRASI YAHUDI-FREEMASONRY. Jika ada waktu akan saya update insyaAlloh.]

10. Untuk melumpuhkan generasi muda di luar orang-orang Yahudi disebarkannya segala minuman yang memabukkan, narkotika dalam segala bentuk. [pas banget, ngga usah saya komentari banyak-banyak, lihat aja program-program seperti BUSER, SERGAP, PATROLI, dan sebagainya.]

« Newer Posts - Older Posts »

Categories